Logo

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan

Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSI BAGI ANAK BERKELAINAN

Herry Widyastono
Submitted
Sep 22, 2016
Published
Jul 10, 2007
PDF
Citation
Widyastono, H. (2007). PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSI BAGI ANAK BERKELAINAN. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 13(65), 314–324. https://doi.org/10.24832/jpnk.v13i65.340
Abstract

Anak berkelainan berada di seluruh pelosok tanah air (kecamatan/desa), sedangkan sekolah untuk anak berkelainan, yakni Sekolah Luar Biasa (SLB}, pada umumnya berada di kabupatenlkota, sehingga banyak anak berkelainan dari keluarga yang kurang mampu ekonominya tidak bersekolah karena kesulitan transportasi dan sekolah umum (SDISMP) terdekat pada umumnya tidak bersedia
menerimanya karena ketidaktahuan cara melayaninya. Hal ini tidak dapat dibiarkan terus menerus karena akan menghambat progam penuntasan wajib belajar pendidikan dasar. Oleh karena itu pemerintah perlu melakukan terobosan berupa penyelenggaraan pendidikan inklusi dengan berbagai alternatif penempatan anak berkelainan pada: (1) kelas reguler tanpa tambahan bimbingan
khusus; (2) kelas reguler dengan tambahan bimbingan khusus di dalam; (3) kelas reguler dengan tambahan bimbingan khusus di luar; (4) kelas khusus dengan kesempatan berada di kelas reguler; (5) kelas khusus penuh; (6) sekolah khusus; (7) sekolah berasrama (panti); atau (8) tempat khusus. Setiap penyelenggara pendidikan dapat memilih alternatif penempatan anak berkelainan yang didasarkan pada: (a) jumlah anak berkelainan yang akan dilayani; (b) jenis kelainan masing-masing anak; (c) gradasi (tingkat) kelainan anak; (d) ketersediaan dan kesiapan tenaga kependidikan, serta (e) sarana-prasarana yang tersedia.

Statistics

Downloads

Download data is not yet available.
Read Counter : 1017
Downloads : 566
References
Ashman, A. dan Elkins, J. 1994. Educating Children with Special Needs.
New York: Prentice Hall.
Baker, E.T. 1994. Meta-Analysis Evidence for Non-inclusive Educational Practices. Dissertation. Temple University.
Baker, E.T., Wang, M.C. dan Walberg, H.J. 1995. The Effects of lnclusion on Learning. Educational Leadership. 52(4) 33-35.
Carlberg, C. dan Kavale, K. 1980. The Efficacy of Special Class vs Regular Class Placement for Exceptional Children: A Metaanalysis. The Journal of Special Education. 14, 295-305.
Fish, J. 1985. Educational Opportunities for All. London: Inner London Edu­cational Authority.
O'Neil, J. 1995. Can Inclusion Work? A Conversation with James Kauffman and Mara Sapon-Shevin. Educational Leadership. 52 (4) 7-11.
Stainback, W. dan Stainback, S. 1990. Support Network for Inclusive School­ing: Independent Integrated Education. Baltimore: Paul H. Brooks.
Staub, D. dan Peck, C.A. 1995. What are the Outcomes for Nondisabled Stu­dents? Educational Leadership. 52 (4) 36-40.
Sunardi. 1997. Perkembangan P LB dari Mas a ke Mas a. Paper Temu Ilmiah Program Studi PLB di Bandung.
Warnock, H.M. 1978. Special Educational Needs: Report of the Committee of Enquiry into the Education of Handicapped Young People. London: Her Majesty's Stationary Office.
Vaughn, S., Bos, C.S., dan Schumn, J.S. 2000. Teaching Exceptional, Diverse, and at Risk Students in the General Education Classroom. Boston: Allyn Bacon.