Logo

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan

Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Pengembangan Buku Ajar Kimia Kelas X Berbasis Reduksi Didaktik: Uji Kelayakan di SMA Negeri Kota Banjarmasin

Arif Sholahuddin
Submitted
Oct 28, 2013
Published
Mar 1, 2011
PDF (BAHASA INDONESIA)
Citation
Sholahuddin, A. (2011). Pengembangan Buku Ajar Kimia Kelas X Berbasis Reduksi Didaktik: Uji Kelayakan di SMA Negeri Kota Banjarmasin. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 17(2), 166–177. https://doi.org/10.24832/jpnk.v17i2.15
Abstract

This first phase of research and development is to produce chemistry instructional book for class X based on reduction-didactic which is feasible used in teaching and learning. The sample, three schools of 13 State Senior High Schools of Banjarmasin, are drawn using stratified random sampling. The collected research datas are analyzed descriptively based on instructional book feasibility indicators, where instructional book is considered as a feasible book for teaching and learning if both validation and student’s responses score to it in good or very good category; classically, 80% of students or more achieve mastery level of > 65. This research show that the instructional book is feasible because it’s validity is very good, student’s responses is good and classically, students’ mastery level reaches 80.2%. Futhermore, in order to increase more qualified instructional book and students’ mastery level, hence it’s need to increase the student’s self-learning; to direct students to follow the instructional book guidelines, to conduct futher field test that involve a wide range of samples and develop it as an interactive instructional book.

 

ABSTRAK

 

Penelitian dengan desain Research and Development tahap pertama ini bertujuan untuk menghasilkan buku ajar kimia kelas X berbasis reduksi didaktik yang layak digunakan dalam pembelajaran. Sampel diambil secara stratified random sampling sebanyak 3 sekolah dari 13 SMA Negeri di Banjarmasin. Data penelitian dianalisis secara deskriptif berdasarkan indikator kelayakan yaitu buku ajar dianggap layak jika skor validasi maupun respon siswa terhadap buku ajar dalam kategori baik atau sangat baik dan sebanyak 80% atau lebih siswa mencapai tingkat penguasaan >65. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku ajar layak digunakan karena validitas buku ajar dalam kategori sangat baik, respon siswa terhadap buku ajar dalam kategori baik dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai 80,2%. Selanjutnya untuk meningkatkan kualitas buku ajar dan tingkat penguasaan siswa, guru perlu meningkatkan kemandirian belajar siswa, membimbing siswa agar mengikuti panduan penggunaan buku, melakukan ujicoba lanjut yang melibatkan sampel lebih luas dan mengembangkannya menjadi buku ajar interaktif.

Statistics

Downloads

Download data is not yet available.
Read Counter : 751
Downloads : 937
References
———. Pengembangan Bahan Ajar. http://www.slideshare.net/smpbudiagung/pengembangan bahan ajar. Diakses tanggal 19 Mei 2009.
Adi, H.S. 2002. Macromedia Authorware. Yogyakarta: Andi Offset.
Alwasilah, A.C. 2005. Menaksir Buku Ajar. http://rakyat. com/cetak/2005/0505/26/0801/ .htmpas-cetak/0604/24/humaniora/2603446.htm.
Anwar, A. 1996. Reduksi Materi Pengajaran Struktur Atom, Sistem Periodik Unsur dan Ikatan Kimia, dalam meningkatkan Pemahaman Konsep. Jakarta: Proseding Seminar nasional HEDS.
Arifin, M. 1995. Pengembangan Program Pengajaran Bidang Studi Kimia. Surabaya: Airlangga University Press.
Arsyad, A. 2005. Media Pembelajaran. PT. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ayati, D. 2005. Upaya Memotivasi Siswa pada Pembelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi dengan Modul Interaktif, Banjarmasin: Disdik Propinsi Kalsel.
Badan Akreditasi Propinsi 2008. Laporan Visitasi SMA/SMK. Banjarmasin: BAP S/M Propinsi Kalimantan Selatan.
Depdiknas. 2003. Buku Pedoman Penulisan Modul. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Ditjen Dikdasmen.
Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004, Standat Kompetensi Mata Pelajaran Kimia Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah. Jakarta: Depdiknas.
Febrianti, L. 2005. Pengaruh Reduksi Didaktik dalam Pembelajaran Kimia terhadap Hasil Belajar Siswa pada Subpokok Bahasan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi. http://digilip. upi. edu/union/indek, php//record/view/6885.
Furio, C dan Calatayud, M. L. 1996. Difficulties with the Geometry and Polarity of Molecule. J. Chem. Educ. 73 : 36-41.
Ibrahim, M., Rachmadiarti, F., Nur, M., dan Ismono. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Unessa University Press, Surabaya.
Indrianto, B. 2002. Arah Kebijakan Pendidikan dalam Menunjang Desentralisasi Pengelolaan Pendidikan. Banjarmasin: Proseding Seminar Nasional ISP Kalsel.
Jeprie, M. 2004. Makromedia Flash MX 2004. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Masykur, K., Sutarman, Asim dan Suyudi, A., (1995). Kesalahan Pemahaman pada Konsep dalam Belajar Fisika Bagi Siswa SMAN di Jawa Timur Ditinjau dari Beberapa Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhinya, Jurnal Ilmu Pendidikan, 3: 261-273.
Middlecamp, C. dan Kean, E. 1985. Panduan Belajar Kimia Dasar. Jakarta: Gramedia.
Nasution, S. 1982. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT. Bina Aksara
Nisa, N., Sholahuddin, A., dan Sunarti 2005. Analisis Tingkat Kesukaran Materi Pokok Kimia Kelas X SMA Negeri di Kota Banjarmasin Tahun Pelajaran 2005/2006, Laporan Penelitian. Banjarmasin: Unlam.
Suparman, A. 1993. Materi Pelatihan Applied Aproach untuk Dosen. Jakarta: PAU– PPAI-UT.
Wagiran. 2006. Meningkatkan Kreativitas Mahasiswa dan Reduksi Miskonsepsi melalui Pembelajaran Konstruktivistik Model Kooperatif Berbantuan Modul. Jurnal Ilmu Pendidikan, 13:25-32.