Logo

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan

Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Model PAUD Posdaya sebagai Alternatif Pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Masyarakat

Oos M Anwas
Submitted
Oct 31, 2013
Published
Sep 5, 2012
PDF (BAHASA INDONESIA)
Citation
Anwas, O. M. (2012). Model PAUD Posdaya sebagai Alternatif Pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Masyarakat. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 18(3), 319–327. https://doi.org/10.24832/jpnk.v18i3.91
Abstract

Community participation in the success of Early Childhood Education (PAUD) is very important. The Family and Community Empowering is a communication forum and vehicle for community empowerment at the grassroots level. The development of a Posdaya can be done by strengthening and unifying the existing institution through empowerment activities instead of developing a new one. Similarly, the PAUD Posdaya model is developed by establishing a new institution or by strengthening the existing Early Chilhood Education. PAUD Posdaya model becomes powerful since it unifies and harmonizes various community institutions within Posdaya vehicle. Among the institutions are: Bina Keluarga Balita, Posyandu, Bina Keluarga Remaja, PKK, Koperasi, Group of enterprises (Kelompok Usaha), Elder Community Group (Kelompok Lansia), Mosque Community Group (Kelompok Masjid), Kelompok Arisan, Social Organization, and other community groups. All the community groups are gathered within Posdaya vehicle in order to succeed the Early Childhood Education according their potential and roles. The other advantage of PAUD Posdaya is the increasing participation of community in various empowering activities such as education, economics, environment, religion, and other sectors within Posdaya.

 

ABSTRAK

 

Partisipasi masyarakat dalam mensukseskan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sangat penting. Pos Pemberdayaan Masyarakat (Posdaya) merupakan forum komunikasi dan wahana pemberdayaan masyarakat di tingkat akar rumput. Pembentukan Posdaya tidak harus membentuk kelembagaan baru tetapi dapat menguatkan dan menyatukan kelembagaan yang telah ada melalui berbagai kegiatan pemberdayaan. Begitu pula Model PAUD Posdaya dikembangkan dengan cara membentuk PAUD baru dan menguatkan PAUD yang telah ada. Model PAUD Posdaya menjadi kuat karena menyatukan dan menselaraskan berbagai kelembagaan masyarakat dalam wahana Posdaya. Kelembagaan masyarakat tersebut misalnya: Bina Keluarga Balita, Posyandu, Bina Keluarga Remaja, PKK, Koperasi, Kelompok Usaha (UKM), Kelompok Lansia, Kelompok Masjid, Kelompok Arisan, Orsos, dan kelompok masyarakat lainnya. Kelompok masyarakat tersebut menyatu dalam wahana Posdaya guna mensukseskan PAUD sesuai potensi dan perannya masing-masing. Keunggulan lainnya adalah partisipasi masyarakat menjadi meningkat melalui berbagai kegiatan pemberdayaan, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, lingkungan, keagamaan maupun bidang lainnya yang ada dalam wahana Posdaya.

Statistics

Downloads

Download data is not yet available.
Read Counter : 578
Downloads : 534
References
Anwas, Oos M. 2010. Model Posdaya dalam Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun. Jakarta: Artikel Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol. 16 No. 2 Maret 2010.
Damandiri. 2011. Evaluasi Program Yayasan Damandiri dan Perkembangannya sampai dengan September 2010. Jakarta: Yayasan Damandiri.
Freire, Paulo. 1973. Education for Critical Consciousness. New York: The Seabury Press.
Harian Umum Pikiran Rakyat, Hardiknas 2012, Bangkitnya Generasi Emas Indonesia, Pikiran Rakyat, Kamis, 5 Juli 2012, http://www.pikiran-rakyat. com/node/186763 (7 Juli 2012)
Ife, Jim.1995. Community Development: Creating Community Alternatives Vision Analysis & Practise. Sydney: Addison Wesley Longman Australia Pty Ltd.
Karsidi, Ravik. 2000. Paradikma Baru Penyuluhan Pembangunan dalam Pemberdayaan Masyarakat. Prosiding Seminar Pemberdayaan Sumberdaya Manusia. Bogor: PPS IPB Bogor dan Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2011. Grand Desain Pembangunan PAUD Indonesia Periode 2011-2025. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal.
Oberlander, J. R. 2000. Slow and Steady, Get Me Ready. Terjemahan oleh Soesanti Harini Hartono. 2003. Jakarta: PT. Gramedia.
Sugiarti, Yuni. 2012. Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Artikel Jurnal Teknodik Vol. XVI No. 1 Maret 2012. Jakarta: Pustekkom Kemdikbud
Sujanto, Bedjo. 2011. Pedoman Pendirian Rintisan PAUD Posdaya. Jakarta: Citra Kharisma Bunda kerjasama Yayasan Damandiri dan Universitas Negeri Jakarta.
Sumardjo. 2008. Penyuluhan Pembangunan Pilar Pendukung Kemajuan dan Kemandirian Masyarakat.
Artikel dalam buku: Memberdayakan Manusia Pembangunan yang Bermartabat. Bogor: Pustaka Bangsa Press.
Suyono, Haryono dan Rohadi Haryanto. 2009. Pedoman Pembentukan dan Pengembangan Pos Pemberdayaan Keluarga; Posdaya. Jakarta: Balai Pustaka.
Suyono, Haryono. 2012. Posdaya dan Pengembangannya. Makalah dalam Pelatihan Kebun Bergizi Silver College “Siti Padmirah” Haryono Suryono Center. Jakarta 29 Juni – 1 Juli 2011.
Syamsuddin, Erman. 2011. Kebijakan Teknis Pembinaan PAUD dan Program Kerja Tahun 2011.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, 26 April 2011
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.