Logo

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan

Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Konsep Rasa dalam Pertunjukan Wayang Kulit Purwa

Sunardi --
Submitted
Oct 31, 2013
Published
Jun 1, 2012
PDF (BAHASA INDONESIA)
Citation
--, S. (2012). Konsep Rasa dalam Pertunjukan Wayang Kulit Purwa. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 18(2), 192–203. https://doi.org/10.24832/jpnk.v18i2.81
Abstract

This article aims to discuss the concept of rasa in a wayang performance. The concept of rasa is used as the main basis in presenting and appreciating a wayang performance. Rasa is presented by the puppeteer (dalang) through the expression of the wayang performance elements, such as language, movement, and music in the unity of puppet story. There are four dominant rasa, which always emerge in every wayang performance, that is rasa regu (exalted), sedhih (sad), greget (enthusiasm), and prenes (love and humor). In a wayang performance, these rasa present in a various patterns, such as coupled opposition and cycle. The rasa has become the key concept in understanding a wayang performance.

 

ABSTRAK

 

Tulisan ini bertujuan membahas konsep rasa dalam pertunjukan wayang kulit purwa. Konsep rasa dipergunakan sebagai landasan utama dalam menyajikan da mengapresiasi pertunjukan wayang. Rasa dihadirkan dalang melalui ekspresi unsur-unsur pertunjukan wayang, yaitu bahasa, gerak, dan musik dalam kesatuan lakon wayang. Ada empat rasa dominan yang selalu muncul dalam pertunjukan wayang, yaitu rasa regu (agung), sedhih (sedih), dan greget (semangat), serta prenès (asmara dan humor). Dalam pertunjukan wayang, rasa hadir dalam berbagai pola, seperti: oposisi berpasangan dan siklus. Rasa menjadi konsep kunci untuk memahami pertunjukan wayang.

Statistics

Downloads

Download data is not yet available.
Read Counter : 1574
Downloads : 2932
References
Ahimsa-Putra, Heddy Shri. 2001. Strukturalisme Levi-Strauss Mitos dan Karya Sastra. Yogyakarta: Galang Press.
Anderson, Benedict R O’G. 2000. Mythology and The Tolerance of The Javanese. Terjemahan Ruslani.Yogyakarta: Qalam.
Benamou, Marc. 1998. Rasa in Javanese Musical Aesthetics. USA: UMI.
Brandon, James R. 1967. Theatre in Southeast Asia. Cambridge, Messachussetts:Havard University Press.
Geertz, Clifford. 1973. The Interpretation of Culture. New York: Basic Book Inc.
Hadi W M, Abdul. 1998. Teori Rasa, Azas Kritikan India, dalam Seni. VI/2-Nopember 1998. Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta.
Hadiwijono, Harun. 1983. Konsepsi tentang Manusia dalam Kebatinan Jawa. Jakarta: Sinar Harapan.
Hartoko, Dick. 1984. Manusia dan Seni. Yogyakarta: Kanisius.
Haryono, Timbul. 2008. Seni Pertunjukan dan Seni Rupa dalam Perspektif Arkeologi Seni. Surakarta: ISI Pres Solo.
Malik Vatsyayan, Kapila. 1971. Aesthetic Theories Underlying Asian Perfoming Arts. dalam J.R. Brandon (ed)The Performing Arts in Asia. Unesco Press.
Mangkunegoro VII, K.G.P.A.A. 1933. On the Wayang Kulit (Purwa) and Its Symbolic and Mystical Elements.Terjemahan Claire Holt Original Text published in Jawa. Vol. XIII.
Mason, J.L. dan M.V. Patwardhan. Santarasa and Abhnavagupta’s Philosophy of Aesthetics. Poona:Bhandarkar Oriental Research Institute, 1969.
Murtiyoso, Bambang. 1981/1982. Pengetahuan Pedalangan. Surakarta: Akademi Seni Karawitan Indonesia,Proyek Pengembangan IKI.
Murtiyoso, Bambang, Waridi, Suyanto, Kuwato, dan Harijadi Tri Putranto. 2004. Pertumbuhan dan Perkembangan Seni Pertunjukan Wayang. Surakarta: Etnika.
Poewadarminta, W.J.S. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rao, Suvarnalata. 2000. Acoustical Perspective on Raga-Rasa Theory. New Delhi: Munshiram ManohartalPublishers Pvt. Ltd.
Sedyawati, Edi. 2007. Budaya Indonesia: Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sedyawati, Edi. 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan.
Stange, Paul. 1984. The Logic of Rasa in Java. Ithaca: Cornell Southeast Asia Program.
Suka Yasa, I Wayan. 2006. Teori Rasa: Memahami Taksu, Ekspresi, dan Metodenya. Denpasar: Program Magister (S2) Ilmu Agama dan Kebudayaan Universitas Hindu Indonesia Denpasar bekerjasama
Widya Dharma Denpasar.
Sumanto. 2007. Dasar-dasar Garap Pakeliran dalam Bambang Murtiyoso, Sumanto, Suyanto, Kuwato. Teori Pedalangan Bunga Rampai Elemen-elemen Dasar Pakeliran. Surakarta: ISI Surakarta dan CV Saka Production.
Warder, A.K. 1972. Indian Kavya Literature. Vol I: Literary Criticism. Delhi, Patna, Paranasi: Motilal Banarsidass.
Wiryamartana, I Kuntara. 1990. Arjunawiwaha Transformasi Teks Jawa Kuna Lewat Tanggapan dan Penciptaan di Lingkungan Sastra Jawa. Yogyakarta: Duta Wacana Press.
Zimmer, Heinrich. 2003. Sejarah Filsafat India. Terjemahan Agung Prihantoro. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.