Logo

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan

Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

PENGARUH MISI, KURIKULUM, DAN KEPEMIMPINAN DI PERGURUAN TINGGI TERHADAP PERILAKU ANTI-RADIKALISME MAHASISWA

Saifuddin Chalim
Submitted
Jan 10, 2018
Published
Jul 24, 2018
PDF (BAHASA INDONESIA)
Citation
Chalim, S. (2018). PENGARUH MISI, KURIKULUM, DAN KEPEMIMPINAN DI PERGURUAN TINGGI TERHADAP PERILAKU ANTI-RADIKALISME MAHASISWA. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 3(1), 33–43. https://doi.org/10.24832/jpnk.v3i1.728
Abstract

The spread-out of radicalism and terrorism needs to be overcome in the very early stage at home, school, university, and community. For that, education institutions should build anti-radicalism attitude for its students through an integrated values of character building. This study aims to analyze the impact of university’s mission, curriculum, and leadership towards student’s attitude of anti-radicalism.The study is undertaken with a quantitative approach by using a multiple regression analysis, in universities implementing ahlusunnah wal jama’ah principles, nationalism, and insight of nationality. The study found that factors such as leadership, curriculum, and mission significantly have positive impact and big contribution toward student’s anti-radicalism attitude .

 

Abstrak

Berkembangnya paham radikalisme dan terorisme perlu dicegah sejak dini di lingkungan keluarga, sekolah/perguruan tinggi, dan lingkungan masyarakat. Menyikapi hal ini, lembaga pendidikan perlu membangun sikap anti-radikalisme para peserta didik melalui pengintegrasian nilai-nilai pendidikan karakter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari misi, kurikulum, dan kepemimpinan perguruan tinggi terhadap perilaku antiradikalisme mahasiswa. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan analisis regresi berganda, yaitu pada perguruan-perguruan tinggi yang mengamalkan faham ahlusunnah wal jama’ah, nasionalisme, dan berwawasan kebangsaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti kepemimpinan, kurikulum, dan misi perguruan tinggi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku anti-radikalisme mahasiswa. 

 

Statistics

Downloads

Download data is not yet available.
Read Counter : 1526
Downloads : 1089
References
Agung, I. & Santosa, A. (2018). Pola deteksi dini dalam menangkal faham radikalisme di lingkungan pendidikan. Jakarta: Penerbit Edu Pustaka.

Anwas, O.M. (2010). Televisi mendidik karakter bangsa: Peluang dan tantangan. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 16 (9), 256-266.

Anwas, O.M. (2013). Peran teknologi informasi dan komunikasi dalam implementasi kurikulum 2013. Jurnal Teknodik, 17(1), 493-504.

Asropi. (2013). Perencanaan: definisi dan konsep. Ciamis: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Pemerintah Kabupaten Ciamis.

Atok, A.R, Al Hakim, S., Untari, S., & Margono. (2015). Model pembelajaran pendidikan karakter dengan pendekatan multikultural dalam pendidikan kewarganegaraaan di perguruan tinggi. Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraaan, 28(1), 20-30.

Dina, A., Mawarsari, V.D., & Suprapto, R. (2015). Implementasi kurikulum 2013 pada perangkat pembelajaran model discovery learning pendekatan scientific terhadap kemampuan komunikasi matematis materi geometri SMK. Jurnal Karya Pendidikan Matematika 2 (1), 22-31.

Greene, W.H. (2008). Econometric analysis. 6th edition. New Jersey: Pearson-Prentice Hall.

Holpp, L. (2012). Win-win performance appraisal. New York: McGraw-Hill.

Kadir, N.A.A. & Mohd. R.M.N. (2012). The role of ulama in reconstructing of religious education in malaysia during early 20th century. Middle-East Journal of Scientific Research, 11(9), 1257-1265.

Kaimuddin. (2014). Implementasi pendidikan karakter dalam kurikulum 2013. Dinamika Ilmu. 14(1), 47-63.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. (2016). Buku panduan penyusunan kurikulum pendidikan tinggi. Direktorat Pembelajaran, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan.

Kisbiyanto. (2016). Manajemen kurikulum dalam perspektif anti-radikalisme. ADDIN, 10(1), 181206.

Ma’arif, B.S. (2001) Dari ekstrim kanan ke terorisme. MIMBAR, 26(2), 169-181.

Marks, H.M & Printy, S.M. (2003). Principal leadership and school performance: An integration of transformational and instructional leadership. Educational Administration Quarterly, 39(3), 370-397.

Muchith, M.S. 2016. Radikalisme dalam dunia pendidikan. ADDIN, 10(1), 163-180

Nasrullah, H. & Susanto, A. (2015). Efektivitas penerapan kurikulum 2013 terhadap motivasi belajar siswa kelas x program keahlian teknik kendaraan ringan SMK ma’arif 1 kebumen. Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Muhammadiyah Purworejo, 5(1).

Nuryanto. (2016). Integrasi nilai pendidikan karakter dalam pengembangan kurikulum berbasis kkni untuk perguruan tinggi. Edukasi. 4,(2), 234-252.

Ozdem, G. (2011). An analysis of the mission and vision statements on the strategic plans of higher education institutions. Educational Science: Theory & Practice. 11(4), 1887-1894.

Pearce II, J. A.& Robinson, R.B. (2007). Strategic management. New York: McGraw-Hill Irwin. Robbins, S.P. (2001). Organizational Behavior. Upper Saddle River: Prentice Hall.

Routray, B.P. & D’Souza, S. M. (2013). Countering left-wing extremism in india: conceptual ambiguity and operational disconnect. ISAS Insights, No. 213.

Rumbaru, M & Hasse, J. (2016). Radikalisme agama legitimasitafsir kekerasan di ruang publik. AlUlum, 16(2).

Sun, J. & Leithwood, K. (2015). Leadership effects on student learning mediated by teacher emotions. Societies, 5, 566-582. Susanti, R. (2013). Penerapan pendidikan karakter di kalangan mahasiswa. Jurnal Al-Ta’lim. 1(6), 480-487.

Sutjipto. (2014). Dampak pengimplementasian kurikulum 2013 terhadap performa siswa sekolah menengah pertama. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 20(2), 187-199.

Tanis, H. (2013). Pentingnya pendidikan character building dalam pembentukan kepribadian mahasiswa. Humaniora, 4(2),1212-1219.

Undang-undang Dasar 1945. http://www.hukumonline.com/pusatdata/download/ lt4ca2ed7ef3cb1/node/lt4ca2eb6dd2834, diakses 12 Januari 2018. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. http:// sumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/02/uu-nomor-12-tahun-2012-ttgpendidikan-tinggi.pdf, diakses 12 Januari 2018.

Vampa, D. (2009). The death of social democracy: The case of the italian democratic Party. Bulletin of Italian Politics. 1(2), 347-370.

Warsihna, J & Anwas, O. M. (2017). Curriculum model for improving quality of life for remote indigonous community (research on baduy tribel of banten province, indonesia). Turkish Online Journal of Educational Technologi - TOJET, Special Issue for INTE 2017, 680-687.

Winarni, S. (2013). Integrasi pendidikan karakter dalam perkuliahan. Jurnal Pendidikan Karakter. 3(1), 95-107. Wiyani, N.A. (2013). Pendidikan agama islam berbasis anti terorisme di SMA. Jurnal Pendidikan Islam. 2, (1), 65-83.

Yasmin, L. S, Burhanuddin, Purwoko, A.A. (2008). Perubahan kurikulum dan kinerja guru mipa di sma negeri se-kota mataram. Forum Kependidikan, 28(1), 37-42.