Logo

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan

Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Penyelenggaraan Pendidikan Karakter Melalui Optimalisasi Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Herry Widyastono
Submitted
Dec 23, 2016
Published
Oct 10, 2010
PDF
Citation
Widyastono, H. (2010). Penyelenggaraan Pendidikan Karakter Melalui Optimalisasi Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 16(9), 290–299. https://doi.org/10.24832/jpnk.v16i9.520
Abstract

A huge number of research findings indicate that there is an obvious moral degradation within youngsters. This is one of the problems encountered by Indonesia. Corruption, intolerance, distrust, violence to other people, and so on and so forth are also other serious problems. Accordingly, the implant of a character building to learners constitutes a compulsory because this will not only result in smart students, but also make them to have good character as well a to be polite. By having such characters they will be useful for themselves of their lives and other people in community as well. The predetermined characters have already been included in the “graduate competence standard†and “content standard†for basic and secondary education and these are as reference to enact school-based curriculum. There are some principles of conveying the values to students at primary, junior and senior secondary schools, among other things (a) sustainability, (b) be integrated to all existing subject matters, local content, self-development, and the habitual acts in schools, (3) the values are not taught in isolation, but be developed and be implemented involving students to be active and enjoyable.

 

ABSTRAK

Berbagai hasil penelitian menunjukkan terdapat kecenderungan semakin merosotnya nilai nilai moral dan karakter para remaja. Bahkan, tidak di kalangan remaja saja, secara umum bangsa Indonesia dihadapkan pada berbagai problem kebangsaan yang tidak mencerminkan karakter bangs Indonesia, seperti budaya korup, lebih menyukai jalan pintas, intoleran, kekerasan, ketidakpercayaan kepada pihak lain (distrust). Penyelenggaraan pendidikan karakter menjadi suatu keharusan karena pendidikan karakter tidak hanya menjadikan peserta didik menjadi cerdas, tetapi juga mempunyai budi pekerti dan sopan santun, sehingga keberadaannya sebagai anggota masyarakat menjadi bermakna baik bagi dirinya maupun bagi orang lain. Nilai-nilai karakter sudah termuat dalam Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang merupakan acuan dalam menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Implementasi pendidikan karakter mengacu pada prinsip-prinsip: a) berkelanjutan; b) diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran yang sudah ada, muatan lokal, pengembangan diri, dan budaya sekolah, dan c) nilai-nilai karakter tidak diajarkan tapi dikembangkan dan dilaksanakan, serta d) pembelajaran dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan.

Keywords
education character graduate competence standard content standard school-based curriculum. pendidikan karakter standar kompetensi lulusan standar isi kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Statistics

Downloads

Download data is not yet available.
Read Counter : 1140
Downloads : 668
References
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). 2010. 63 Persen Remaja Berhuungan Seks di Luar Nikah. http: //dunia.pelajar-islam.or.id/dunia.pii/arsip/63-persenremaja-berhubungan-seks-di-luar-nikah. Diunduh 30 Januari2011.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistim
Pendidikan Nasional.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun
2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jalal, Fasli. 2010. Pendidikan Karakter Diintegrasikan, Kompas.com, Minggu, 31 Agustus, 2010.
Diunduh 30 Januari 2011.
Koesoema A., Doni. 2010. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Lie, Anita. 2010. Guru Belum Terapkan Pendidikan Karakter. http: //buntetpesantren.org/index, 16 Januari 2010. Diunduh 31 Januari 2011.
Menteri Pendidikan Nasional. 2010. Penerapan Pendidikan Karakter Dimulai di SD. http: //
www.antaranews.com/berita/1273933824/mendiknas, Sabtu, 15 Mei 2010. Diunduh 30 Januari
2011.
Munip, Abdul. 2009, Reinventing Nilai-nilai Islam Mengenai Peranan Guru dalam Pendidikan Karakter. http://www.scribd.com/doc/12991475/ Guru Dalam Pendidikan Karakter. Diunduh 30/1/2011.
Pusat Kurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Nasional. 2010a.
Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Untuk
Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Jakarta: Pusat Kurikulum, Badan Penelitian dan
Pengembangan, Kementarian Pendidikan Nasional.
Pusat Kurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Nasional. 2010b.
Laporan Supervisi 125 Sekolah Piloting Penyelenggaraan Pendidikan Karakter. Jakarta: Pusat
Kurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Nasional.
Suyanto. 2010. Urgensi Pendidikan Karakter. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendiknas.
Widyastono, Herry. 2010. Bahan Pelatihan Penyelenggaraan Pendidikan Karakter di Sekolah.
Jakarta: Yayasan Pendidikan Masjid Panglima Besar Jenderal Sudirman.
Undang-Undang dasar Republik Indonesia Tahun 1945.