This research is conducted with the purposes of 1) to get a thorough description of accelerated program in SMAN Surakarta, 2) To know the effectiveness of recruitment of prospective students in accelerated program in SMA Surakarta, 3) To know the degree of achievement motivation of accelerated students, 4) to know the positive and negative impacts on students’ personality, 5) To get the gap between the attitudes of teachers who teach at accelerated program with that of teachers who don’t. This research combines the qualitative and quantitative description. The subject is two classes of accelerated program ; whereas one class of regular program is taken as a comparison 1) Generally, the management of accelerated program in SMAN X Surakarta is considered good, 2) In terms of recruitment process, a few students in the first batch do not meet the ideal standard, e.g. the IQ, CQ and TC score test do net meet the required minimum standard. On the other hand, the score of NEM, Report and acdemic test is quite satisfactory to meet the entrance qualification, 3) In terms of achievement motivation aspect, class A has relatively higher motivation than class B; 72% compared to 68%, however the joint score of those who have high motivation and moderate motivation shows balance proportion, i.e. 50%, 4) The effectiveness of accelerated program measured from the impact towards personal aspects (self-confidence and selfconcept) shows that in class A more than 60% shows positive impact and 32% shows negative impact, and 8% remains the same. In class B, 80% shows positive impact, 12 % shows negative impact and 8% remains the same, 5) In terms of teachers, those who teach in accelerated program show more positive attitude toward the accelerated program, compared to those who don’t.
ÂÂ
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan: 1) Untuk mengetahui gambaran secara utuh penyelenggaraan program akselerasi di SMA, 2) Untuk mengetahui efektivitas rekrutmen calon peserta program akselerasi, 3) Untuk mengetahui tingkat motivasi berprestasi siswa akselerasi, 4) Untuk mengetahui dampak positif dan negatif terhadap kepribadian siswa, 5) perbedaan sikap guru terhadap penyelenggaraan program akselerasi antara guru yang mengajar di kelas akselerasi dengan yang tidak mengajar di kelas akselerasi. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Dua kelas peserta program akselerasi sejumlah 59 siswa semuanya dijadikan subyek penelitian, sementara untuk perbandingan diambil satu kelas program reguler. Hasil menunjukkan bahwa: 1) Secara umum manajemen penyelenggaraan program akselerasi di SMAN Surakarta, termasuk kategori baik; 2) Proses rekruitmen angkatan pertama masih belum memenuhi standar ideal berdasarkan kriteria IQ, CQ, dan TC yang dipersyaratkan. Sedangkan dukungan data akademik lain seperti NEM, Raport, dan skor tes akademik, relatif sudah cukup baik; 3) Motivasi berprestasi siswa akseleran kelas A lebih tinggi dari kelas B dengan perbandingan 72% dibanding 68%, namun skor gabungan seluruh peserta (59 siswa) menunjukkan bahwa antara yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dengan yang sedang proporsinya seimbang yaitu masing-masing 50%; 4) Efektivitas program akselerasi dilihat dari aspek dampak terhadap berapa aspek kepribadian (kepercayaan dan konsep diri siswa), ditemukan bahwa lebih dari 60% siswa akselerasi kelas A berdampak positif, 32% negatif (menurun), dan 8% tetap. Sementara untuk kelas B lebih dari 80% positif, 12% negatif (menurun) dan 8% tetap; 5) Efektivitas program akselerasi dilihat dari aspek guru, dapat disimpulkan bahwa guru-guru yang mengajar di kelas akselerasi memiliki sikap yang lebih positif terhadap program akselerasi dibandingkan dengan guru guru yang mengajar di kelas regular.