Logo

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan

Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Studi Efektivitas Program Akselerasi di SMU Surakarta

Munawir Yusuf
Submitted
Dec 19, 2016
Published
Jun 10, 2010
PDF
Citation
Yusuf, M. (2010). Studi Efektivitas Program Akselerasi di SMU Surakarta. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 16(7), 1–12. https://doi.org/10.24832/jpnk.v16i7.502
Abstract

This research is conducted with the purposes of 1) to get a thorough description of accelerated program in SMAN Surakarta, 2) To know the effectiveness of recruitment of prospective students in accelerated program in SMA Surakarta, 3) To know the degree of achievement motivation of accelerated students, 4) to know the positive and negative impacts on students’ personality, 5) To get the gap between the attitudes of teachers who teach at accelerated program with that of teachers who don’t. This research combines the qualitative and quantitative description. The subject is two classes of accelerated program ; whereas one class of regular program is taken as a comparison 1) Generally, the management of accelerated program in SMAN X Surakarta is considered good, 2) In terms of recruitment process, a few students in the first batch do not meet the ideal standard, e.g. the IQ, CQ and TC score test do net meet the required minimum standard. On the other hand, the score of NEM, Report and acdemic test is quite satisfactory to meet the entrance qualification, 3) In terms of achievement motivation aspect, class A has relatively higher motivation than class B; 72% compared to 68%, however the joint score of those who have high motivation and moderate motivation shows balance proportion, i.e. 50%, 4) The effectiveness of accelerated program measured from the impact towards personal aspects (self-confidence and selfconcept) shows that in class A more than 60% shows positive impact and 32% shows negative impact, and 8% remains the same. In class B, 80% shows positive impact, 12 % shows negative impact and 8% remains the same, 5) In terms of teachers, those who teach in accelerated program show more positive attitude toward the accelerated program, compared to those who don’t.

 

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan: 1) Untuk mengetahui gambaran secara utuh penyelenggaraan program akselerasi di SMA, 2) Untuk mengetahui efektivitas rekrutmen calon peserta program akselerasi, 3) Untuk mengetahui tingkat motivasi berprestasi siswa akselerasi, 4) Untuk mengetahui dampak positif dan negatif terhadap kepribadian siswa, 5) perbedaan sikap guru terhadap penyelenggaraan program akselerasi antara guru yang mengajar di kelas akselerasi dengan yang tidak mengajar di kelas akselerasi. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Dua kelas peserta program akselerasi sejumlah 59 siswa semuanya dijadikan subyek penelitian, sementara untuk perbandingan diambil satu kelas program reguler. Hasil menunjukkan bahwa: 1) Secara umum manajemen penyelenggaraan program akselerasi di SMAN Surakarta, termasuk kategori baik; 2) Proses rekruitmen angkatan pertama masih belum memenuhi standar ideal berdasarkan kriteria IQ, CQ, dan TC yang dipersyaratkan. Sedangkan dukungan data akademik lain seperti NEM, Raport, dan skor tes akademik, relatif sudah cukup baik; 3) Motivasi berprestasi siswa akseleran kelas A lebih tinggi dari kelas B dengan perbandingan 72% dibanding 68%, namun skor gabungan seluruh peserta (59 siswa) menunjukkan bahwa antara yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dengan yang sedang proporsinya seimbang yaitu masing-masing 50%; 4) Efektivitas program akselerasi dilihat dari aspek dampak terhadap berapa aspek kepribadian (kepercayaan dan konsep diri siswa), ditemukan bahwa lebih dari 60% siswa akselerasi kelas A berdampak positif, 32% negatif (menurun), dan 8% tetap. Sementara untuk kelas B lebih dari 80% positif, 12% negatif (menurun) dan 8% tetap; 5) Efektivitas program akselerasi dilihat dari aspek guru, dapat disimpulkan bahwa guru-guru yang mengajar di kelas akselerasi memiliki sikap yang lebih positif terhadap program akselerasi dibandingkan dengan guru guru yang mengajar di kelas regular.

Statistics

Downloads

Download data is not yet available.
Read Counter : 1165
Downloads : 1390
References
Departemen Pendidikan Nasional. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. 2003. Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA. Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik Yang Memiliki Potensi Kecerdasan Dan Bakat Istimewa. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Gardner, Howard. 1993. Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences, New York: Basic Books. The second edition was published in Britain by Fontana Press. 466 + xxix pages.
http://giftedindonesia.wordpress.com, Welcome to the Gifted World, edisi April 2008), diunduh pada tanggal 20 Juni 2008.
http://www.ditplb.or.id. 2006, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar Bagi Siswa Berbakat Akademik, Drektorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Depdiknas Jakarta. Diunduh pada tanggal 20 Juni 2008.
Hallahan, D.P. dan Kaufman J.M. 2006. Exceptional Learners: Introduction to Special Education, University of Virginia, Paige C. Pullen, ISBN-13: 9780205571048 Publisher: Merrill.
Hawadi, Reni Akbar. 2004, Program Percepatan Belajar bagi Anak Berbakat Intelektual Ditinjau dari Sisi Psikologis, dalam Reni Akbar Hawadi, Program Akselerasi, Jakarta, Grasindo, 2004.
Nasichin, 2004, Kebijakan Pemerintah dalam Pembinaan Sekolah Penyelenggara Program Percepatan Belajar, dalam Reni Akbar Hawadi, Akselerasi, Grasindo, 2004.
Renzulli, J.S. (Ed.) 1986. Systems and models for developing programs for the gifted and talented. Mansfield Center, CT: Creative Learning Press.
Sholeh, Moch. Y.A.I. 1998. Perspektif Pendidikan Anak Gifted. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Southern, W. Thomas and Jones E.D. 1991, The Academic Acceleration of Gofted Children, New York: Teacher College Press.
Undang–Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.