Logo

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan

Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Otoritas Guru Dalam Konteks Pendidikan Kritis di SMA Negeri Kota Padang

Isnarmi Moeis
Al Rafni
Junaidi Indrawadi
Submitted
Dec 14, 2016
Published
Jul 10, 2010
PDF
Citation
Moeis, I., Rafni, A., & Indrawadi, J. (2010). Otoritas Guru Dalam Konteks Pendidikan Kritis di SMA Negeri Kota Padang. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 16(4), 391–399. https://doi.org/10.24832/jpnk.v16i4.470
Abstract

The aim of this research is to describe the phenomenon of learning interaction in terms of critical education in the State Senior High School in Padang. The subjects of this research are the teachers of Civics Education and Sociology. The research was held at six schools: SMAN 1 and SMAN 2 Padang represents the best school; SMAN 3 and SMAN 5 represents the good school, and SMAN 7 and SMAN 12 represents the ordinary school. These 6 school selected one PKn teacher from each school among the aspect observed in this research is the pattern of interaction between teachers and students in learning process at the classroom. To analyze this interaction was approached by Critical Discourse Analysis of Fairlclough, especially dealing with Interactional Control Feature. The theoretical framework was based on theory of teachers’ authority by John Wilson. The result of this study shows that interaction between teachers and students is dominated by teachers. This authority tend to direct students on achieving the target of learning by mastering the material which proved by success on passing the test (mid of last term semester). In short, teachers have not applied their authorities yet on empowering students as the subjects of learning.

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan fenomena interaksi belajar mengajar di sekola dengan sudut tinjauan pendidikan kritis. Subjek penelitian adalah guru-guru SMAN di Kota Padang yang terdiri dari guru PKN dan Sosiologi. Untuk setting penelitian dipilih 6 SMAN yaitu SMAN 1 dan SMAN 2 Padang mewakili sekolah unggul, SMAN 3 dan SMAN 5 mewakili sekolah pra unggul, dan SMAN 7 dengan SMAN 12 mewakili sekolah kategori biasa. Dari enam sekolah tersebut dipilih masing-masing 1 guru PKn dan 1 guru Sosiologi. Aspek yang diamati dalam penelitian ini adalah pola interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Untuk menganalisis interaksi tersebut digunakan pendekatan Analisis Wacana Kritis dari Fairclough, khususnya mengenai kontrol Interaksi (Interactional Control Feature). Kerangka teori yang digunakan adalah teori otoritas dari John Wilson yang menyoroti penggunaan otoritas guru dalam kelas. Dari hasil pengamatan ini ditemukan bahwa interaksi guru siswa yang ada saat ini masih banyak didominasi oleh guru. Penggunaan otoritas guru masih terfokus pada pencapaian target berupa penguasaan materi seperti yang telah direncanakan, dan pada akhirnya dibuktikan melalui keberhasilan dalam menjawab soal tes (tengah semester atau akhir semester). Disimpulkan bahwa guru belum menggunakan otoritas yang diarahkan kepada pendidikan atau pemberdayaan siswa sebagai subjek belajar.

Statistics

Downloads

Download data is not yet available.
Read Counter : 435
Downloads : 887
References
Akmal & Jumiati. 2006. Upaya Peningkatan Kualitas Perkuliahan HAM melalui Metode Komunikasi Reflektif Pada Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan FIS UNP, Hasil Penelitian sedang dalam proses publikasi, Program Studi ISP_FIS Universitas Negeri Padang.
Bingham, Charles. 2002. Authority and Educational Questioning. Ohio Valley Philosophy of Education Society. Dapat diakses pada www.ovpes.or/2002/(13/09/2008).
Creswell, John. 1998. Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Traditions. Thousand Oaks, California: SAGE Publications.
Fairclough, Norman. 1995. Critical Discourse Analysis. London & New York: Longman.
Freire, Paulo. 1998. The Paulo Freire Readers. Edited by Freire, Ana Maria & Macedo, Donaldo. New York: Continuum International Publication.
Howard, Gary. 1999. We Can’t Teach What We Don’t Know: White Teachers, Multiracial Schools. New York: Teachers College, Columbia University.
Maslovaty, Nava. 2000. Teachers”Choice of Teaching Strategies for Dealing with Socio-Moral Dilemmas in the Elementary School, Journal of Moral Education Vol 29 Number 4 December 2000. p 429-445.
Mc Laren, Peter. 1998. Life in Schools : An Introduction to Critical Pedagogy. In the Foundation of Education. New York: Peter Lang.
Mateus Yurnamanto & Rosalina Nugraheni Purnami. 2006. “Analisis Wacana Proses Belajar Mengajar Bahasa Inggris dalam Kelas Berbasis Kompetensi” www.lppm.wima.ace.id. (13 Maret 2007).
Moeis, Isnarmi. 2001. Critical and Democratic Pedagogy. Paper Under the Institutional Linkage Project of University Negeri Padang and Indiana State University, USA periode 2000-2005.
Moeis, Isnarmi. 2006. “Kerangka Konseptual Pendidikan Multikultural Transformatif Berdasarkan Pola Hubungan Konflik Antar Etnik” Disertasi Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Nieto, Sonia. 1999. The Light in Their Eyes: Creating Multicultural Learning Communities. New York: Teacher College, Columbia University.
Ornstein, Allan & Levine, Daniel. 1984. An Introduction to Foundations of Education. New Jersey: Houghton Mifflin Company.
Steutel, Jan & Spiecker, Ben. 2000. “Authority in Educational Relationship” Journal of Moral Education, Vol 29 Number 3 September 2000. p 429-444.