Afad, M.N. (2023). Merayakan living heritage batik Rifaiyah: Sebuah tafsir atas undang-undang
pemajuan kebudayaan. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 25(1), 107-116. doi.org/ 10.25077/xxxxx
Arifah, M. & Kusumastuti, N. (2018). Strategi mempercepat pembangunan desa mandiri: Studi di Desa Kemadang Gunungkidul. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan. 2(1), 177-198. doi.org/10.14421/jpm.2018.021-09
Asteria, D., Alvernia, P., Kholila, B.N., Husein, S.I., & Asrofani, F.W. (2022). Forest conservation by the indigenous Baduy community in the form of customary law. Journal of Cultural Heritage Management and Sustainable Development, 12(1). doi.org/10.1108/JCHMSD-12-2020-0171.
Astiana, R., Kartika, T., & Tawakal, M.I. (2022). Pendampingan pemberdayaan masyarakat berbasis potensi wisata di Kampung Wisata Cibiru. BEMAS: Jurnal Bermasyarakat, 3(1), 50–58.
doi.org/10.37373/bemas.v3i1.223
Astika, I.G.A., Hadi, K.A., Kusumah, M.P., & Suryajaya, M. (2021). Pemberdayaan Masyarakat Pemajuan Kebudayaan Desa. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan.
Bryant, L., & White, C. (2002). Manajemen Pembangunan untuk Negara-Negara Berkembang. Jakarta: LP3ES.
Chambers, R. (1994). Participatory rural appraisal (PRA): Analysis of experience. World Development, 22(9), 1253–1268. doi.org/10.1016/0305-750X(94)90003-5
Geertz, C. (1963). Agricultural Involution: The Process of Ecological Change in Indonesia. Berkeley, CA: University of California Press
Hamid, I., & Meilinda, S. R. (2023). Alienasi masyarakat gambut: Dampak program pemberdayaan terhadap livelihood masyarakat Desa Mantangai Hulu Kabupaten Kapuas. Jurnal Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 8(1), 1-23. doi.org/10.24235/empower.v8i1.13585
Hukmiah. (2020). Community economic empowerment of the Bajo tribe based on local potential (A case study in Bajoe Village, East Tanete Riattang Sub-district Bone). International Journal of Scientific and Technology Research, 9(4), 3327–3331.
Karmila, M. & Rochani, A. (2020). Karakteristik perilaku pengguna ruang publik di Kota Semarang (Studi kasus: Taman Progo,Taman Indonesia Kaya, dan BKB). Jurnal Planologi 17(1), 96-113. doi.org/10.30659/jpsa.v17i1.9171
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. (2020). Program Penguatan Desa Pemajuan Kebudayaan Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan. https://desabudaya.kemdikbud.go.id/
Kerajaan, S.R.T., Koeswara, H., & Putera, R.E. (2023). The implementation of the regional cultural preservation policy of Dharmasraya Regency. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 25(2), 222-232. doi.org/10.25077/jantro.v25.n2.p222-232.2023
Koentjaraningrat. (2011). Pengantar Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Koster, M., & van Leynseele, Y. (2018). Brokers as Assemblers: Studying Development Through the Lens of Brokerage. Ethnos, 83(5), 803–813. doi.org/10.1080/00141844.2017.1362451
Lestari, G. (2015). Partisipasi pemuda dalam mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat untuk meningkatkan ketahanan sosial budaya wilayah. Jurnal Ketahanan Nasional, 22(2), 137–157. doi.org/10.22146/jkn.17302
Minggu, K. (2022). Kebudayaan tradisional sebagai pilar pembangunan. Jurnal Inovasi Penelitian, 3(3), 5205-5212. doi.org/10.47492/jip.v3i3.1844
Murray, T.L. (2007). The will to improve: Governmentality, development, and the practice of politics. Durham, NC: Duke University Press. doi.org/10.2307/j.ctv11smt9s
Nurcahyani, L. (2018). Strategi Pengembangan Produk Kain Tenun Ikat Sintang. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 3(1), 56-72. doi.org/10.24832/jpnk.v3i1.530
Republik Indonesia. (2014). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2014_6.pdf
Republik Indonesia. (2017). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Diambil dari https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/1690.pdf
Purna, I.M. (2016). Kearifan lokal masyarakat Desa Mbawa dalam mewujudkan toleransi beragama. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 1(2), 261-277. doi.org/10.24832/jpnk.v1i2.764
Putri, D.P. & Tri Suminar. (2023). Pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal pada desa wisata “Kampung Kokolaka†Kelurahan Jatirejo Kota Semarang. ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 3(2), 93–103. doi.org/10.37304/enggang.v3i2.8822
Rist, G. (2007). Development as a Buzzword. Development in Practice, 17(4/5), 485–491. http://www.jstor.org/stable/25548245
Rostiyati, A. (2017). Kearifan lokal pada arsitektur rumah tradisional di Kampung Wana. Patrawidya,18(3), 295-310. doi.org/10.52829/pw.4
Rustan, E., & Munawir , A. (2020). Eksistensi Permainan Tradisional pada Generasi Digital Natives di Luwu Raya dan Pengintegrasiannya ke dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 5(2), 181-196. doi.org/10.24832/jpnk.v5i2.1639
Saputra, P.P., Aisyah, S., & Darmanto, D. (2021). Analisis perencanaan pembangunan partisipatif di Desa Pemekaran sebagai perwujudan demokratisasi ditingkat lokal (Suatu studi pada desa pemekaran di Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka). Jurnal Wacana Politik, 6(1), 74-83. doi.org/10.24198/jwp.v6i1.32304
Sabaggalet, Y. (2023). Dinamika kapital sosial dan budaya uma dalam pembangunan berkelanjutan di Pulau Siberut. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya. 25(1), 117-129. doi.org/10.25077/jantro.v25.n1.p117-129.2023.
Siregar, N.A.M., & Priyatmoko, R. (2022). Cultural-based tourism village strategy. Patrawidya, 23(1), 31-44. doi.org/10.52829/pw.377
Sulistyaningsih, S., Muryanti, Agus Saputro, & Kanita Khoirun Nisa. (2022). Community resistance: Citizens refuse hotel development in the special region of Yogyakarta. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 6(2), 199-224. doi.org/10.14421/jpm.2022.062-04
Tondo, F.H. (2023). Bahasa minoritas Enggano di beranda depan NKRI: Kontak dan gejala kepunahan bahasa di Pulau Enggano, Bengkulu - Indonesia. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 25(1), 35-50. doi.org/10.55981/jmb.2023.1849
Wahyuningsih, R., & Pradana, G.W. (2021). Pemberdayaan Masyarakat Desa Hendrosari melalui pengembangan Desa Wisata Lontar Sewu. PUBLIKA, Jurnal Ilmu Administrasi Negara 9(2), 323-334. doi.org/10.26740 publika.v9n2.p323-334
Wedhitami, B. (2014). Upaya perlindungan ekspresi budaya tradisional dengan pembentukan peraturan daerah. Law Reform, 9(2), 32-48. doi.org/10.14710/lr.v9i2.12444
Yektiningtyas, W., & Siswanto. (2023). Traditional Games from Sentani Papua: Documentation and the Potentials of Utilization. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 25(2), 1-10. doi.org/ 10.25077/jantro.v25.n2.p212-221.2023
Xinxin, C., Bohua, L., Yindi, D., Hongri, T., & Peilin, L. (2022). Optimization of cultural heritage site governance based on the perspective of community empowerment: A case study of rebala village. Tropical Geography, 42(1), 100–112. doi.org/10.13284/j.cnki.rddl.003416