The paper presents the condition of five Community Reading Places (TBM) in the effort to improve community reading interest. It aims to get data on the history of the establishment, facilities, the management, and networks of those TBM. This study is qualitative in nature with the object of social situation which has three elements; place, actors, and activities. The data collected by observation and interview to the manager or designer of TBM. TBM which was founded purely on community efforts established to improve public reading interest and culture , while the TBM founded on the idea of government, established because of instructions from the government. Organization of activities has already done well by the TBM which was founded purely from the community, whereas activities of the TBM initiated by the government depend on the dedication and motivation of the managers. TBM which was established purely by the community are working hard to build a network with various parties, while the TBM under PKBM network depends on the creativity of the managers. Based on the data, the writer tries to make a conclusion about TBM condition, and give suggestion to improve the quality of TBM including management of organization and programs.
ÂÂ
ABSTRAK
ÂÂ
Makalah ini menggambarkan kondisi lima Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam upaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Makalah ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang sejarah berdirinya, fasilitas, manajemen dan jaringan TBM tersebut. Studi ini bersifat kualitatif dengan tujuan situasi sosial yang memiliki tiga unsur; tempat, pelaku dan kegiatan. Data yang dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara kepada manajer atau desainer dari TBM. TBM yang didirikan sematamata pada upaya masyarakat yang didirikan untuk meningkatkan minat baca masyarakat dan budaya, sementara TBM didirikan atas gagasan pemerintah, yang didirikan karena instruksi dari pemerintah. Organisasi kegiatan telah dilakukan baik oleh TBM yang didirikan murni dari masyarakat; sedangkan kegiatan TBM yang diprakarsai oleh pemerintah tergantung pada dedikasi dan motivasi dari manajer. TBM yang didirikan oleh masyarakat murni bekerja keras untuk membangun jaringan dengan berbagai pihak, sementara TBM di bawah jaringan PKBM tergantung pada kreativitas para manajer. Berdasarkan data, penulis mencoba untuk membuat kesimpulan tentang kondisi TBM, dan memberikan saran untuk meningkatkan kualitas manajemen TBM termasuk organisasi dan program.