Logo

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan

Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Kajian Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah Pada Pendidikan Menengah

Suwandi --
Submitted
Oct 30, 2013
Published
Jul 1, 2011
PDF (BAHASA INDONESIA)
Citation
--, S. (2011). Kajian Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah Pada Pendidikan Menengah. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 17(4), 419–432. https://doi.org/10.24832/jpnk.v17i4.38
Abstract

The Objective of this research is to find out: 1) The illustration of school base management implementation on the secondary school; 2) The obstacles in school based management implementation experienced by schools; 3) Suggestion from school in order to implement school based management better. Data was collected from a questionnaire, observation, documentation, interview, and Focus Group Discussions (FGD). From the result, it is concluded that: 1) Generally, school based management implementation in schools has run well; 2)The main issues in school based management implementation are lack of budget, minimum facility, incompetent human resources; and 3) The major suggestion from schools is that the center and local government increase the budget subsidy derives from block grant, deconcentration fund (including BOS/BKM), Ministry of Religious Affair, Provincial and regency budget for the distribution of educational budget to schools with some improvements particulary in the empowerment of provincial and regency educational offices.

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) gambaran pelaksanaan manajemen berbasis sekolah (MBS) pada pendidikan menengah; 2) kendala-kendala yang dihadapi pihak sekolah dalam pelaksanaan MBS; dan 3) saran-saran atau masukan pihak sekolah agar pelaksanaan MBS berjalan dengan baik. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pengembangan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik kuesioner (angket), observasi, dokumentasi, wawancara dan focus group discussions FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: dapat diambil kesimpulan: 1) pelaksanaan MBS di sekolah menengah secara umum berjalan dengan baik; 2) kendala pelaksanaan MBS yang paling menonjol yaitu terbatasnya anggaran biaya, minimnya fasilitas yang dimiliki sekolah, serta masih rendahnya kualitas SDM; dan 3) Saran yang cukup menonjol dari pihak sekolah adalah agar pemerintah (pusat dan daerah) dapat meningkatkan bantuan/subsidi keuangan berupa dana block grant, dekonsentrasi (termasuk BOS/BKM), dana dari Depag, APBD Provinsi dan APBD Kota/Kabupaten. masih layak diterapkan untuk penyaluran dana pendidikan di sekolah dengan beberapa pembenahan, terutama dalam pemberdayaan Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

Statistics

Downloads

Download data is not yet available.
Read Counter : 1360
Downloads : 19887
References
Bank Dunia. 1998. Bank Dunia dan Pendidikan di Indonesia, Jakarta: Bank Dunia
Daman. 2001. Pelaksanaan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SLTP Kota Semarang. Laporan Penelitian, FIP Unnes.
Hamonangan, S. 2004. Kesiapan Pengelolaan dan Pengembangan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kabupaten Grobogan. Semarang: Sari Penelitian-Lemlit UNNES.
Indarno, Jasman. 2002. Kontribusi Penerapan Berbasis Sekolah Terhadap Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Tingkat Dasar di Jawa Tengah. Tesis. Semarang: Program Pasca Sarja Universitas Diponegoro.
Jaeni, Muhammad and Kuntoro, Sodiq A. 2005. Pola Manajemen Keuangan Berbasis Sekolah dan Hubungannya dengan Kinerja Sekolah. Jurnal Penelitian dan Evaluasi. Nomor 1, Tahun VII, 2005. Yogyakarta: PPS-UNY
Rahma Sugihartati. 2004. Implementasi dan Kendala Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah di Jenjang SD. Jurnal Penelitian Dinamika Sosial. Vol.5 No. 3 Desember 2004. Surabaya: Lembaga Penelitian UNAIR.
Sallis, Edward. 1993. Total Quality Management in Education. London: Kogan Page Limited.