Logo

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan

Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Multikulturalisme-Bhinneka Tunggal lka Dalam Perspektif Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wahana Pembangunan Karakter Bangsa Indonesia

Udin Saripudin Winataputra
Submitted
Oct 4, 2016
Published
Nov 10, 2008
PDF
Citation
Winataputra, U. S. (2008). Multikulturalisme-Bhinneka Tunggal lka Dalam Perspektif Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wahana Pembangunan Karakter Bangsa Indonesia. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 14(75), 1009–1027. https://doi.org/10.24832/jpnk.v14i75.364
Abstract
Bhinneka Tunggal Ika yang secara harfiah diartikan sebagai bercerai berai tetapi satu merupakan ilustrasi dari jati diri bangsa Indonesia yang secara natural, dan sosial-kultural dibangun di alas keanekaragaman. (etnis, bahasa, budaya, dll). Secara akademis, konsep bhinneka tunggal ika tersebut dapatdipahami dalam konteks konsep generik multiculturalism atau multikulturalisme. Dalam konteks itu, komitmen final tentang NKRI, Pembukaan UUD 1945 yang diterima secara konsisten dengan Pancasila di dalamnya, wawasan Nusantara yang mempersatukan wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke serta pengakuan kebudayaan Indonesia yang merajut puncak-puncak budaya dari semua etnis yang ada di Indonesia, merupakan indikasi yang kuat bahwa Indonesia tidak menganut konsep American's melting pot, atau Australia's ethnic selection, atau Malaysia's three ethnicity coexistence, atau Argentina's social cultrural assortment tetapi merupakan eclectic model dari Canada's cultural mosaic dengan konsepsi Bhinneka Tunggal Ika Mpu Tantular
Statistics

Downloads

Download data is not yet available.
Read Counter : 13535
Downloads : 5530
References
Abdillah, M. 1999. Islam dan Masyarakat Madani, Kompas: 27 Februari 1999
Abdurrahman, M. 1999. Peran Masyarakat Akademis sebagai Bagian Masyarakat Madani, Kompas: 29 April 1999
Arifin, S. 1999. Etika Pluralisme dan Konstruksi Masyarakat Madani, Republika: 14 Mei 1999
Asyari, A. 1999 Masalah Dilematika dalam Membangun Masyarakat Madani, Republika: 23 Februari 1999
Bertens, K. 1999. Masyarakat Madani dan Prinsip Subsidiaritas, Suara Pembaharuan: 17 Juli 1999
Burhanuddin. 1999. Masyarakat Madani: Lonceng Kematian atau Kebangkitan?, Media Indonesia: 4 Maret 1999
Giddens. 1999. Konsep Masyarakat Madani dalam Konteks Negara Kesejahteraan, Kompas, 19 Maret 1999
Iskandar DJ. 1999. Birokrasi dalam Arus Masyarakat Madani, Pikiran Rakyat: 24 April 1999
Kompas. 1999. Masyarakat Madani Makin Sulit Diwujudkan, 23 Maret 1999
Madjid N. 1999. Masyaraakat Madani dan Investasi Demokrasi, Republika:10 Agustus 1999
Maksun, F.Z. 1999. Membangun Masyarakat madani yang Profetis, Suara
Pembaharuan: 25 Juni 1999
Mulder N. 1998. Masyaraakat Madani tak Bisa Andalkan Nilai Jawa, Kompas: 20 November 1998
Noor Syam, M. 2006. Pendidikan dan Pembudayaan Moral Filsafat Pancasila, Jakarta: Panitia Semiloka Pembudayaan Nilai Pancasila, Dit.
Dikdas, Ditjen Mandikdasmen
Quigley, C. N., Buchanan, Jr. J. H., Bahmueller, C. F. 1991. Civitas : A Frame­work for Civic Education, Calabasas: Center for Civic Education
Republik Indonesia. 1945. Undang-undang Dasar 1945, Jakarta
___ .2003. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta
Sudarsono, J. 1999. Fostering Democratic Living: The Roles of Governmental and Community Agencies, Bandung : CICED Suara Pembaharuan, 1999. Masyaraakat Madani Tercermin dalam Kedaulatan Rakyat, 21 Juni 1999
Suryohadiprojo, S. 1999. Bentuk Pemerintah yang Profesional dan Demokratis, Republika: 11 November 1999
Winataputra,U.S. 1978. A Pilot Study of The implementation of The SMA
PMP Curriculum in Bandung Area, Sydney: Macquarie University (MA. Thesis)
___ . 2001. Jatidiri Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Wahana Pendidikan Demokrasi, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia (Disertasi)