Logo

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan

Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

BAHASA ETNIK PENDATANG DI RANAH PENDIDIKAN KAJIAN SOSIOLINGUISTIK MASYARAKAT MADURA DI KOTA SURAKARTA

Kundharu Saddhono
Submitted
Sep 29, 2016
Published
May 15, 2007
PDF
Citation
Saddhono, K. (2007). BAHASA ETNIK PENDATANG DI RANAH PENDIDIKAN KAJIAN SOSIOLINGUISTIK MASYARAKAT MADURA DI KOTA SURAKARTA. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 13(66), 469–487. https://doi.org/10.24832/jpnk.v13i66.362
Abstract

Abstrak: Penelitian ini merupakan kajian deskriptif kualitatif
mengenai pemakaian bahasa etnik Madura di Surakarta pada ranah
pendidikan. Data berupa wacana /isan dan dikumpulkan dengan
teknik simak libat cakap (observasi partisipasi), teknik rekam, teknik
catat, dan teknik wawancara mendalam (in-depth interview). Data
dianalisis dengan pendekatan sosiolinguistik yang memperhitungkan
konteks sosial berupa komponen tutut; yaitu penutur; mitra tutur situasi
tutur, tujuan tuturan, dan ha/ yang dituturkan. Hasil analisis dan
pembahasan menunjukkan bahwa bahasa Indonesia mendominasi
pada ranah pendidikan walaupun bahasa Madura dan bahasa Jawa
digunakan. Fungsi bahasa Madura: kekeluargaan, keakraban,
ungkapan perasaan, identitas etnik, kerahasiaan dan pemertahanan
budaya; bahasa Jawa: kebiasaan, adaptasi dan keakraban; bahasa
Indonesia: situasi formal, komunikasi antaretnik, sekadar bergengsi,
pendidikan, dan pertemuan awal; bahasa campur: situasi nonformal,
penegasan pesan, dan konsep baru. Kekhasan pemakaian bahasa
meliputi kata sapaan, pemakaian partikel, bentuk peru/angan atau
reduplikasi, bentuk kata, variasi bahasa, dan dialek Bangkalan.

Statistics

Downloads

Download data is not yet available.
Read Counter : 955
Downloads : 617
References
Alwasilah, Chaedar. 1989. Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa.
Crystal, David. 1993 . The Cambridge Ensyclopedia of Language. Cambridge: Cambridge Unversity Press.
Dwiraharjo, Maryono. 2001. Bahasa Jawa Krama. Surakarta: Pustaka Cakra Surakarta.
Fasold, Ralph. 1993. The Sociolinguistics of Society. New York: Basil Blackwell.
Gal, Susan. 1979. Language Shift: Social Determinats of Linguistic Change in Bilingual Austria. New York: Academic Press.
Giles, Howard. 1979. Language and Social Psychology. Oxford: Basil Blackwell Publisher.
Hodge, Robert and Guther Kuess. 1991. Social Semiotics. Cambridge: Polity Press.
Biro Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta. 2002. Surakarta dalam Angka 2002. Surakarta.
Markhamah. 2000. Etnik Cina: Kajian Linguistis Kultural. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta Press.
Pelly, Usman. 1994. Interaksi Antar Suku Bangsa dalam Masyarakat Majemuk. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Romaine, Suzanne. 1995. Bilingualism. Massachusette: Blacwell.
Saddhono, Kundharu. 2004. "Bahasa Etnik Madura di Surakarta: Sebuah Kajian Sosiolinguistik". Surakarta: Tesis Prograam Studi Linguistik Deskriptif Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
Sajid, RM. 1984. Babad Sala (Transkrip). Perpustakaan Reksa Pustaka, Mangkunegaran Surakarta.
Sumarsono. 1993. Pemertahanan Bahasa Melayu Loloan di Bali. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sudaryanto. 1995. Linguistik Identitasnya, Cara Penanganan Obyeknya, dan Hasil Kajiannya. Yoyakarta: Duta Wacana University Press.
Sutirto, Tundjung W. 2000. Perwujudan Kesukubangsaan Kelompok Etnik Pendatang. Surakarta: Pustaka Cakra Surakarta.
Sutopo, H. B. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif: Metodologi Penelitian untuk Ilmu-ilmu Sosial dan Budaya. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Suwito. 1997. Sosiolinguistik. Surakarta: Fakultas Sastra Universitas Sebelas Maret.
Tohir,Ahmad. 2002. Wawancara
Tohir, Amir. 2002. Wawancara
Uhlenbeck, E.M. 1964. A Critical Survey of Studies on The Languages of Java and Madura. Netherlands: 's Gravenhage Martinus Nijhoff.
Wiyata, Latief.2001. "Memahami Budaya Perilaku Orang Madura: Pelajaran Kasus Sampit". Jakarta: Kompas Edisi 6 April 2001.
___ . 2002. Carok: Konflik Kekerasan dan Harga Diri Orang Madura. Yogyakarta: LKiS.
Wierzbicka, Anna. 1996. Cross-Cultural Communication. Melbourne: The Third Australian Linguistic Institute.