Logo

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan

Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Mereka yang Memilih Tinggal Telaah Strategi Adaptasi Mahasiswa Perantau Bugis-Makassar di Melbourne, Australia*)

Lukman Solihin
Submitted
Aug 15, 2016
Published
Jun 3, 2013
PDF
Citation
Solihin, L. (2013). Mereka yang Memilih Tinggal Telaah Strategi Adaptasi Mahasiswa Perantau Bugis-Makassar di Melbourne, Australia*). Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 19(2), 252–267. https://doi.org/10.24832/jpnk.v19i2.284
Abstract

This research attempts to explain 1) the process of the Bugis-Makassar students whom migrated to Melbourne; 2) their reason(s) to stay; 3) the adaptation process to the new environment; 4) and the socio-cultural aspects that become endure and change. This research used qualitative approach, in which observation is one of the process of data collection besides in-depth interviews and literatures review. The conclusion of this study shows that Bugis-Makassar students had migrated to Melbourne by using educational scholarship opportunity. After completing the study, they chose to live in Australia as permanent resident. Those decision was influenced by internal factors such as wandering spirit (masompe’) and external factors such as the condition in Melbourne that feels much better and comfortable. After all, they were success with those adjustment within natural and social life in Melbourne. Still, they tend to maintain the identity as Bugis-Makassar, although in the end they had to experience some alteration.


ABSTRAK

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi: 1) proses mahasiswa Bugis-Makassar merantau ke Melbourne; 2) alasan-alasan mereka untuk menetap; 3) adaptasi dengan lingkungan baru; dan 4) aspek-aspek sosial budaya yang bertahan dan berubah seiring perjalanan waktu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, di mana pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka, observasi, dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa Bugis-Makassar merantau ke Melbourne dengan memanfaatkan kesempatan beasiswa pendidikan. Setelah kuliah mereka memilih untuk tinggal secara permanen. Keputusan itu dipengaruhi oleh 2 (dua) hal, yaitu faktor internal berupa spirit merantau (masompe’) yang dimiliki orang Bugis-Makassar, serta faktor eksternal berupa kondisi kehidupan di Melbourne yang dirasa jauh lebih baik dan nyaman. Keputusan merantau ke Melbourne kemudian mendorong mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, yaitu lingkungan alam yang mengalami 4 (empat) musim serta lingkungan sosial-budaya yang majemuk. Di tengah kehidupan yang serba modern dan majemuk, mereka berusaha bertahan meskipun pada akhirnya harus mengalami berbagai perubahan.

Statistics

Downloads

Download data is not yet available.
Read Counter : 1470
Downloads : 1754
References
Aditjondro, George Junus. 2006. “Terlalu Bugis-Sentris, Kurang ‘Perancis’”, Makalah dalam Diskusi Buku Manusia Bugis di Bentara Budaya, Jakarta 16 Maret 2006.
Ahimsa-Putra, Heddy Shri. 2004. “Kearifan Tradisional dan Lingkungan Sosial”, makalah dalam dalam seminar sehari “Forum Peduli Tradisi”, diselenggarakan oleh Bidang Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, di Jakarta, 1 Februari 2004.
Anonim. “Kota-kota Pendidikan Terbaik di Dunia Tahun 2012”, dalam http://uniqpost.com/47274/kota-kota-pendidikan-terbaik-dii-dunia-tahun-2012/ diakses tanggal 12 September 2012.
Anonim. “Apa keuntungan memiliki visa permanent residence Australia ?”, dalam http://www.migrasi.com/faq_frame.html#1, diakses tanggal 15 September 2012.
Anonim. 2007. Kehidupan di Australia. Diterbitkan oleh Commonwealth of Australia.
Djalal, Dino Patti. “Surat Undangan Terbuka” http://www.embassyofindonesia.org/ diaspora/undangan.php, diakses tanggal 25 September 2012.
Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Harianto, Andi “Nyanyian Rindu Perantau Bugis dan Bekal Tellu Cappa”, http://sosbud.kompasiana.com/2010/08/21/nyanyian-rindu-perantau-bugis-dan-bekal-tellu-cappa/, diakses tanggal 15 September 2012.
Indrawati, Dewi, Sukiyah, dan Lukman Solihin. 2011. Menjadi Boyan: Strategi Adaptasi Keturuna Bawean Singapura. Jakarta: Direktorat Tradisi, Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni, dan Film, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ed. III –cet.3.– Jakarta: Balai Pustaka, 2005.
Kaplan, David dan Albert A. Manners. 1999. Teori Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kardi, Dika Dania. “Mengumpulkan Anak Bangsa di Seantero Jagat”. Artikel di harian Media Indonesia halaman 2., Selasa 19 Maret 2013.
Lineton, Jacqueline. 1975. “Pasompe’ Ugi’ : Bugis Migrants and Wanderers”, Archipel. Volume 10, 1975. pp. 173-201.
Macknight, C.C. 1976. The Voyage to Marege, Victoria: Melbourne University Press.
Moleong, Lexy J. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mude, M. Saleh., Andang B. Malla, Asbar Atma, Abdul Muid Nawawi, Rudi Hartono. 2009. Bugis di Tanah Rantau: Membangun Bangsa dan Negara, Merekat Etnis Nusantara. Jakarta: Penerbit FOCUS Grahamedia bekerja sama dengan BPP Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).
Naim, Mochtar. 1979. Merantau: Pola Migrasi Suku Minangkabau. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
S. Lee, Evert. 1976. Suatu Teori Migrasi. Yogyakarta: Lembaga Kependudukan UGM.
Nasir, Zulhasril. 2010. “Diplomasi Kebudayaan dan Politik Luar Negeri”, dalam Industri Budaya, Budaya Industri: Kongres Kebudayaan Indonesia 2008, Kenedi Nurhan (Ed.). Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Pelly, Usman. 1994. Urbanisasi dan Adaptasi: Peran Misi Budaya Minangkabau dan Mandailing. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia.
Pelras, Christian. 2006. Manusia Bugis (terj.). Jakarta: NALAR bekerja sama dengan Forum Jakarta-Paris, EFEO.
Poelinggomang, Edward L. 2002. Makassar Abad XIX: Studi tentang Kebijakan Perdagangan Maritim. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
R. Adhi Kusumaputra, “Melbourne, Kota Paling Layak Ditinggali”, http://internasional.kompas.com/read/2011/08/31/13553085/Melbourne.Kota.Paling.Layak.Ditinggali, diakses tanggal 25 September 2012.
Santana K., Septiawan. 2010. Menulis Ilmiah Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Tuwo, Ambo dan Joeharnani Tresnati. 2012. “The Bugis-Makassarese: From Agrarian Farmers To Adventurous Seafarers”, Presented at Symposium on Macassan History and Heritage –Building understandings of journeys, encounters and influences. Australian National University, Canberra, 9 – 10 February 2012.