Logo

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan

Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Kajian Prasarana Pendidikan Sekolah Dasar sebagai Salah Satu Indikator Pencapaian Standar Nasional Pendidikan

Relisa --
Submitted
Jun 22, 2016
Published
Jun 22, 2016
PDF
Citation
--, R. (2016). Kajian Prasarana Pendidikan Sekolah Dasar sebagai Salah Satu Indikator Pencapaian Standar Nasional Pendidikan. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 1(1), 81–95. https://doi.org/10.24832/jpnk.v1i1.228
Abstract

This study aimed to study the level of achievement of primary school infrastructure standards in Banjarmasin City. This method of the research was intended to obtain data of the achievement of educational infrastructure. Results of the study showed that the level of achievement of primary school infrastructure reached 60,94%. This level of achievement still seems to be low partly due to the lack of insfrastructure which is still owned by the school. In addition, although the school already has the infrastructure of education, the quality conditions of many infrastructures suffered heavy damage so it unfit for use. Types of infrastructure its educational echievement is higher than average includes: classroom, the boardroom, the teachers’s room, and playground. On the contrary, the educational infrastructure is below average achievement including: school’s health unit, library, and restroom. The conclusion of this study is that the achievement of educational infrastructure in Banjarmasin city has not met the requirements of education national standards.

 

ABSTRAK

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat ketercapaian standar prasarana pendidikan sekolah dasar di Kota Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode survei. Hasil kajian menunjukkan bahwa tingkat ketercapaian prasarana pendidikan sekolah dasar mencapai 60,94%. Tingkat ketercapaian yang tegolong rendah ini antara lain disebabkan oleh masih minimnya prasarana yang dimiliki sekolah. Di samping itu, kondisi kualitas prasarana banyak mengalami kerusakan berat sehingga tidak layak untuk digunakan. Jenisjenis prasarana pendidikan yang ketercapaiannya di atas rata-rata meliputi ruang kelas, ruang pimpinan, ruang guru, dan tempat bermain. Sebaliknya, prasarana pendidikan yang ketercapaiannya di bawah rata-rata meliputi ruang UKS, ruang perpustakaan, dan jamban(toilet). Penelitian ini menyimpulkan bahwa ketercapaian prasarana pendidikan di kota Banjarmasin belum memenuhi persyaratan standar nasional pendidikan.

Statistics

Downloads

Download data is not yet available.
Read Counter : 1286
Downloads : 1978
References
Basuki, T. 2010. Pengaruh Pemanfaatan Sarana dan Prasarana terhadap Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Menengah Pertama Islam Durenan Tulungggagung. Skripsi. Tulungagung: Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Tulungagung.
Dharmastuti, H. 2014. Manajemen Sarana dan Prasarana dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran pada Jurusan Teknik Komputer dan Informatika di SMK Negeri 2 Surabaya. Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, 3 (3), hlm. 9
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Herlino, A. 2013. Asesmen Kebutuhan Organisasi Persekolahan: tinjauan perilaku organisasi menuju comprehensive multilevel planning. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
https://uses.wordpress.com/kualitas-pendidikan-di-indonesia/, diakses 12 November 2014.
http://unic-jakarta.org/2014/07/25/laporan-pembangunan-manusia-2014-peluncuran-global-implikasi-lokal/ diakses 14 Desember 2014.
Jannah, M. 2010. Optimalisasi Manajemen Sarana dan Prasarana dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran di SMP Nasima Semarang. Skripsi. Semarang: Institut Agama Islam Neger Walisongo Fakultas Tarbiyah.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring. 2008. http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/kbbi/Kompas.com. 2 Maret 2011.http://edukasi.kompas.com/read/2011/03/02/18555569/indeks.pendidikan.indonesia.menurun, diakses Desember 2014. Kompas.com. 9 Maret 2012.
http://edukasi.kompas.com/read/2012/03/09/08310552/Dari.100.Nilai.Rata-rata.Uji.Kompetensi.Guru.Hanya.35, diakses 9 Desember 2014.
Kementerian Pendikdikan dan Kebudayaan. 2012. Rembug Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2012. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).
Raharjo, S.B. 2012. Evaluasi Tren Kualitas Pendidikan di Indonesia. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 16(2), hlm. 511.
Raharjo, S.B. 2014. Kontribusi Delapan Standar Nasional Pendidikan terhadap Pencapaian Prestasi Belajar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 20(4), hlm. 470-482.
Santoso, J. 2011. Hubungan Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, Dampak Sertifikasi Guru, Iklim Sekolah, dan Motivasi Berprestasi Guru dengan Kinerja Guru pada SMK Negeri di Malang Raya.Disertasi. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang.
Subijanto & Siswo Wiratno. 2012. Analisis Kinerja Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 18 (3), hlm. 310-318.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Triwiyanto, T. 2013.Standar Nasional Pendidikan sebagai Indikator Mutu Layanan Manajemen Sekolah. Jurnal Ilmu Pendidikan, 19(2), 2013, hlm. 161.
UNESCO. 2011. Education For All (EFA) Global Monitoring Report, http://unesdoc. unesco.org/images/0019/001907/190743e.pdf. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2012.
UNESCO.2015. Education For All (EFA) Global Monitoring Report. http://unesdoc.unesco.org/images/0023/002322/232205e.pdf. Diakses 30 Maret 2016.hlm.232.