Logo

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan

Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Pendidikan Budi Pekerti pada Kurikulum Sekolah Dasar

Sutjipto --
Submitted
Apr 20, 2015
Published
Dec 18, 2014
PDF (BAHASA INDONESIA)
Citation
--, S. (2014). Pendidikan Budi Pekerti pada Kurikulum Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 20(4), 483–498. https://doi.org/10.24832/jpnk.v20i4.161
Abstract

This article analysed the position of character education within primary school curriculum in Indonesia based on philosophical critical review. The analysis wa carried out using the method of documentation. The results showed that since the post-independence moral education has been strategically placed on the curriculum in Indonesia in three ways, namely stand alone as a subject, combined with relevant subjects, and integrated into other subjects. The domain of character education to fulfill the learners with moral life and character in order to behave well, is considered important to be applied into the primary school curriculum. It is important that implementation efforts to explore habituation, practice, and exemplary environmental conditioning.


ABSTRAK

 

Artikel ini mengkaji posisi pendidikan budi pekerti pada kurikulum sekolah dasar di Indonesia didasarkan tinjauan kritis filosofis. Kajian yang dilakukan menggunakan metode studi dokumentasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa sejak masa pasca kemerdekaan, pendidikan budi pekerti ditempatkan secara strategis pada kurikulum pendidikan di Indonesia dalam tiga hal, yakni berdiri sendiri sebagai mata pelajaran, digabung dengan mata pelajaran yang relevan, dan terintegrasi ke dalam mata pelajaran lain. Domain pendidikan budi pekerti yang mengisi jiwa peserta didik dengan moral dan akhlak agar bertingkah laku yang baik, penting untuk diwujudkan ke dalam kurikulum sekolah dasar. Yang perlu diperhatikan dalam implementasinya adalah upaya pembiasaan, pengamalan, pengkondisian lingkungan, dan keteladanan.

Statistics

Downloads

Download data is not yet available.
Read Counter : 2436
Downloads : 6939
References
Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan. 1986. Laporan Studi: Tindakan Guru dalam Rangka Pengembangan Afektif Murid Sekolah Dasar. Tidak diterbitkan. Jakarta: Balitbang dikbud.
Badan Penelitian dan Pengembangan. 1995. Laporan Khusus Hasil Studi Lapangan: Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah. Tidak diterbitkan. Jakarta: Balitbang
Berger, P. 2011. Adventures of an Accidental Sociologist: How to Explain the World Without Becoming a Bore. Amherst, NY: Prometheus Books.
Berkowitz, Marvin W. & Bier, M. C. 2004. Research-Based Character Education. The ANNALS of the American Academy of Political and Social Science, 591 (1) 72-85.
Departemen Dikdas dan Kebudayaan. 1964. Rentjana Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar. Djakarta: Departemen Pendidikan Dasar dan Kebudayaan.
Departemen Penddikan dan Kebudayaan. 1968. Kurikulum Sekolah Dasar. Djakarta: Dep. P dan K.
Departemen Penddikan dan Kebudayaan. 1978. Kurikulum Sekolah Dasar 1975: Buku I. Jakarta: Dep.P dan K.
Departemen Penddikan dan Kebudayaan. 1993. Kurikulum Pendidikan Dasar: Landasan, Program danPengembangan. Jakarta: Depdikbud.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. 1992. Perkembangan Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 1945-1989. Jakarta: Depdikbud.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. 2006. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Ditjen. Dikdasmen.
Djamarah, S. B. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Djojonegoro, W. 1996. Lima Puluh Tahun Perkembangan Pendidikan Indonesia. Jakarta: Depdikbud.
Driyarkara, N. 1991. Driyarkara tentang Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Gunawan, H. 1995. Kebijakan-Kebijakan Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Hammersley-Fletcher, L. & Michelle L. 2011. From General Dogsbody to Whole-Class Delivery: the Role of the Primary School Teaching Assistant within a Moral Maze. Management in Education, 25 (2), 78-81.
Hendricks, H. G. 1988. Teaching to Change Lives: Seven Proven Ways to Make Your Teaching Come Alive. Oregon: Multnomah Publisher.
Horton, P. B. & Chester L. H. 1991. Sosiologi Jilid I. Terjemahan Aminuddin Ram dan Tita Sobari. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Republik Indonesia No. II/MPRS/1960 tentang Garis-Garis Besar Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana Tahapan Pertama 1961-1969. http://www.tatanusa.co.id/tapmpr/60TAPMPR-II.pdf. Diakses tanggal 15 Januari 2015.
Joyce, B., & Weil. M., 1980. Models of Teaching. New Jersey: Holt Rinehart, and Winston. Kementerian PP dan K. Tanpa Tahun. Laporan Panitia Penyelidik Pengajaran. Djakarta: Kementerian PP dan K.
Koesoema, A. D. 2007. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Lind, G. 2002. “Can Morality be Taught?”, www.uni-konstanz.de/ag-moral/. Diakses tanggal 17 Januari 2015.
Megawangi, R. 2004. Pendidikan Karakter: Solusi Tepat untuk Membangun Bangsa. BP MIGAS – Star Energy.
Ni, H., Jones C., & Bruning R. 2013. Chinese Teachers’ Evaluation Criteria as Reflected in Narrative Student Evaluations: Implications for Psychological Services in Schools. School Psychology International, April 2013; 34 (2) 223-238.
Osguthorpe, R, D. 2008. On the Reasons We Want Teachers of Good Disposition and Moral Character. Journal of Teacher Education, September/October 59 (4) 288-299.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruaan/Madarsah Aliyah Kejuruan.
Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Pusat Kurikulum. 1995. Laporan Seminar Pengembangan Pedoman Pembelajaran Pendidikan Budi Pekerti Tanggal 25-26 Juli 1995. Jakarta: Balitbang Dikbud.
Pusat Kurikulum. 2001a. Pedoman Pengintegrasian Pendidikan Budi Pekerti: untuk Sekolah Dasar. Jakarta: Puskur, Badan Litbang, Dep. Diknas.
Pusat Kurikulum. 2001b. Pendidikan Budi Pekerti: untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Puskur, Badan Litbang, Dep. Diknas.
Reimer, J., Paolitto, D. P. & Hersh, R. H. 1983. Promoting Moral Growth: From Piaget to Kohlberg. New York: Longman Inc.
Rashid, A., Rahim, A., Hussin, S., & Tubah, J. 2005, eds. Institusi Keluarga Menghadapi Cabaran Alaf Baru. Kuala Lumpur: Utusan Publications.
Suparno, P., Moerti Y.K., Detty T., & St. Kartono. 20002. Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah, Suatu Tinjauan Umum. Yogyakarta: Kanisius.
Sutjipto. 2014. Dampak Pengimplementasian Kurikulum 2013 terhadap Performa Siswa Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 20 (2) 2014, 187-199.
Thornberg, R. 2009. The Moral Construction of the Good Pupil Embedded in School Rules. Education, Citizenship and Social Justice, 4 (3) 245-261.
Zainuddin, D. 2004. Pendidikan Budi Pekerti dalam Perspektif Islam. Jakarta: Al-Mawardi Prima.
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 (Amandemen).