Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan. 1986. Laporan Studi: Tindakan Guru dalam Rangka Pengembangan Afektif Murid Sekolah Dasar. Tidak diterbitkan. Jakarta: Balitbang dikbud.
Badan Penelitian dan Pengembangan. 1995. Laporan Khusus Hasil Studi Lapangan: Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah. Tidak diterbitkan. Jakarta: Balitbang
Berger, P. 2011. Adventures of an Accidental Sociologist: How to Explain the World Without Becoming a Bore. Amherst, NY: Prometheus Books.
Berkowitz, Marvin W. & Bier, M. C. 2004. Research-Based Character Education. The ANNALS of the American Academy of Political and Social Science, 591 (1) 72-85.
Departemen Dikdas dan Kebudayaan. 1964. Rentjana Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar. Djakarta: Departemen Pendidikan Dasar dan Kebudayaan.
Departemen Penddikan dan Kebudayaan. 1968. Kurikulum Sekolah Dasar. Djakarta: Dep. P dan K.
Departemen Penddikan dan Kebudayaan. 1978. Kurikulum Sekolah Dasar 1975: Buku I. Jakarta: Dep.P dan K.
Departemen Penddikan dan Kebudayaan. 1993. Kurikulum Pendidikan Dasar: Landasan, Program danPengembangan. Jakarta: Depdikbud.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. 1992. Perkembangan Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 1945-1989. Jakarta: Depdikbud.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. 2006. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Ditjen. Dikdasmen.
Djamarah, S. B. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Djojonegoro, W. 1996. Lima Puluh Tahun Perkembangan Pendidikan Indonesia. Jakarta: Depdikbud.
Driyarkara, N. 1991. Driyarkara tentang Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Gunawan, H. 1995. Kebijakan-Kebijakan Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Hammersley-Fletcher, L. & Michelle L. 2011. From General Dogsbody to Whole-Class Delivery: the Role of the Primary School Teaching Assistant within a Moral Maze. Management in Education, 25 (2), 78-81.
Hendricks, H. G. 1988. Teaching to Change Lives: Seven Proven Ways to Make Your Teaching Come Alive. Oregon: Multnomah Publisher.
Horton, P. B. & Chester L. H. 1991. Sosiologi Jilid I. Terjemahan Aminuddin Ram dan Tita Sobari. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Republik Indonesia No. II/MPRS/1960 tentang Garis-Garis Besar Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana Tahapan Pertama 1961-1969. http://www.tatanusa.co.id/tapmpr/60TAPMPR-II.pdf. Diakses tanggal 15 Januari 2015.
Joyce, B., & Weil. M., 1980. Models of Teaching. New Jersey: Holt Rinehart, and Winston. Kementerian PP dan K. Tanpa Tahun. Laporan Panitia Penyelidik Pengajaran. Djakarta: Kementerian PP dan K.
Koesoema, A. D. 2007. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Lind, G. 2002. “Can Morality be Taught?â€Â, www.uni-konstanz.de/ag-moral/. Diakses tanggal 17 Januari 2015.
Megawangi, R. 2004. Pendidikan Karakter: Solusi Tepat untuk Membangun Bangsa. BP MIGAS – Star Energy.
Ni, H., Jones C., & Bruning R. 2013. Chinese Teachers’ Evaluation Criteria as Reflected in Narrative Student Evaluations: Implications for Psychological Services in Schools. School Psychology International, April 2013; 34 (2) 223-238.
Osguthorpe, R, D. 2008. On the Reasons We Want Teachers of Good Disposition and Moral Character. Journal of Teacher Education, September/October 59 (4) 288-299.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruaan/Madarsah Aliyah Kejuruan.
Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Pusat Kurikulum. 1995. Laporan Seminar Pengembangan Pedoman Pembelajaran Pendidikan Budi Pekerti Tanggal 25-26 Juli 1995. Jakarta: Balitbang Dikbud.
Pusat Kurikulum. 2001a. Pedoman Pengintegrasian Pendidikan Budi Pekerti: untuk Sekolah Dasar. Jakarta: Puskur, Badan Litbang, Dep. Diknas.
Pusat Kurikulum. 2001b. Pendidikan Budi Pekerti: untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Puskur, Badan Litbang, Dep. Diknas.
Reimer, J., Paolitto, D. P. & Hersh, R. H. 1983. Promoting Moral Growth: From Piaget to Kohlberg. New York: Longman Inc.
Rashid, A., Rahim, A., Hussin, S., & Tubah, J. 2005, eds. Institusi Keluarga Menghadapi Cabaran Alaf Baru. Kuala Lumpur: Utusan Publications.
Suparno, P., Moerti Y.K., Detty T., & St. Kartono. 20002. Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah, Suatu Tinjauan Umum. Yogyakarta: Kanisius.
Sutjipto. 2014. Dampak Pengimplementasian Kurikulum 2013 terhadap Performa Siswa Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 20 (2) 2014, 187-199.
Thornberg, R. 2009. The Moral Construction of the Good Pupil Embedded in School Rules. Education, Citizenship and Social Justice, 4 (3) 245-261.
Zainuddin, D. 2004. Pendidikan Budi Pekerti dalam Perspektif Islam. Jakarta: Al-Mawardi Prima.
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 (Amandemen).