Logo

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan

Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI CORRECTIO FRATERNA (STUDI KASUS DI SEMINARI MENENGAH ST.YOHANES PAULUS II LABUAN BAJO)

Kristoforus Ramlino
Maria Dominika Niron
Submitted
Apr 6, 2020
Published
Jun 13, 2020
PDF
Citation
Ramlino, K., & Niron, M. D. (2020). PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI CORRECTIO FRATERNA (STUDI KASUS DI SEMINARI MENENGAH ST.YOHANES PAULUS II LABUAN BAJO). Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 5(1), 87–98. https://doi.org/10.24832/jpnk.v5i1.1562
Abstract

Program pendidikan di Seminari Menengah St. Yohanes Paulus II menekankan pada aspek sanctitas (kekudusan), Scientia (pengetahuan), Sapientia (kebijaksanaan), sanitas (kesehatan) dan Solidaritas. Untuk mencapai semua aspek tersebut, correctio fraterna menjadi salah satu program pendidikan di seminari yang khas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kegiatan correctio fraterna di Seminari Menengah St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo dapat menunjang pendidikan karakter seminaris. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan pendekatan studi kasus tunggal. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah wawancara, observasi dan studi  dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa correctio fraterna menjadi kegiatan wajib dalam program pendidikan di Seminari Menengah St. Yohanes Paulus II. Kegiatan ini dilakukan dalam kelompok kecil yang beranggotakan 5-6 orang. Setiap anggota di dalam kelompok saling memberikan koreksi satu dengan yang lainnya, berkaitan dengan beberapa aspek pembinaan di seminari, seperti kerohanian, intelektual, kesehatan, kedisiplinan, kerja dan olahraga, relasi sosial, dan pelayanan. Nilai-nilai karakter peserta didik yang dapat dibangun dari kegiatan ini adalah kejujuran, tanggung jawab, kerendahan hati, keterbukaan, dan tanggung jawab. Kegiatan ini juga merupakan faktor penunjang bagi formator dalam mengukur keberhasilan peserta didik. Kajian ini menyimpulkan bahwa correctio fraterna dapat menunjang pembentukan karakter seminaris, sesuai dengan semangat kurikulum seminari dan Kurikulum 2013. 


The educational program in the Minor Seminary St. Yohanes Paul II emphasizes the aspects of sanctitas (holiness), scienta (knowledge), sapientia (wisdom), sanitas (health) and solidarity. In achieving all these aspects, correctio fraterna becomes one of the typical seminary education programs. This study aims to determine how the activities related to correctio fraterna in Middle Seminary of St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo, can support seminarian character education. The research method is descriptive qualitative, with a single case study approach. The techniques used in collecting data are interviews, observation and document study. The results showed that correctio fraterna became a mandatory activity in the educational program in the St. Yohanes Paul II Middle Seminary. This activity is carried out in a small group of 5-6 people. Each member in the group provides correction (criticism) with one another, relating to several aspects of coaching in the seminary, such as spirituality, intellectual, health, discipline, work and sports, social relations, and service. The character values of students that can be built from this activity are honesty, responsibility, humility, openness, and responsibility. This activity is also a supporting factor for the formator in measuring student success. This study concludes that correctio fraterna can support the formation of seminarian characters, in accordance with the spirit of the seminary curriculum and the 2013 Curriculum.


 

Keywords
pendidikan karakter seminari menengah correctio fraterna character education minor seminari
Statistics

Downloads

Download data is not yet available.
Read Counter : 1585
Downloads : 1441
References
Aeni, K., Zamroni, & Zuchdi, D. (2016). Pendayagunaan modal sosial dalam pendidikan karakter. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, 4(1), 30-42. https:// journal.uny.ac.id/index.php/jppfa/article/view/9819/8640.
Ariah, Jalal, F., & Supena, A. (2018). Evaluation of school culture in character building at ummul quro elementary school in Bogor, Indonesia. International Journal of Advances in Scientific Research and Engineering (ijasre), 4(7), 136-139. DOI: http://doi.org/10.31695/ IJASRE.2018.32785.
Calkins, K. J., & Covey, J. J. (2019). Seminarian sentiments about catholic schools. Journal of Catholic Education, 22(1), 112-134. http://dx.doi.org/10.15365/joce.2201062019.
Chukwuorji, J. C., Ifeagwazi, C. M., Nwonyi, S. K., & Ujoatuonu, I. V. N. (2018). Sense of community and academic engagement in the seminary. Journal of Research on Christian Education, 27(1), 20–38. https://doi.org/10.1080/10656219.2018.1447412.
Comer, D. R. & Schwartz, M. (2019). Adapting Mussar to develop management students’ character. Journal of Management Education, 1-51. DOI: 10.1177/1052562919871083.
Dokumen Konsili Vatikan II. (1993). “Optatam Totius”, Terjemahan. R. Hardawiryana. Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan KWI OBOR.
Driyanto (ed.). (2001). Pedoman pembinaan calon imam di Indonesia. Jakarta: Komisi Seminari KWI.
Joseph, J. (2019). A Phenemenological study of the experiences of the seminarians during formation. International Journal of Scientific and Research Publications, 9(7), 308-322. http://dx.doi.org/10.29322/IJSRP.9.07.2019.p9143.
Kementerian Pendidikan dan Kebudyaan. (2018). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter Pada Satuan Pendidikan Formal. Jakarta: Kemendikbud.
Kementerian Agama. (2020). Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan Penguatan Pendidikan Karakter. Jakarta: Kemenag.
Kurniasih, H., Utari, V.Y.D., & Akhmadi. (2018). Character education policy and its implications for learning in indonesia’s education system (2018). RISE (Research on Improving Systems of Education), 1-7. https://www.riseprogramme.org/sites/ www.riseprogramme.org/files/publications/ Character_Education_Policy_Implications_Learning.pdf.
Lickona, T. (2008). Educating For Character. New York: Bantam Book.
Marini, A., Safitri, D., & Muda, I. (2018). Managing school based on character building in the context of religious school culture (Case in Indonesia). Journal of Social Studies Education Research, 9(4), 274-294. https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1199095.pdf.
Nur Huda, M. (2019). Murid hina guru, mau jadi apa kau?, https://jateng.tribunnews.com/2019/ 02/11/murid-hina-guru-mau-jadi-apa-kau, diakses 30/09/2019.
Pabubung, M. R. (2016). Correctio fraterna: sebuah dialog persaudaraan. ROHANI, 63 (1), 1517.
Pertana, P. R. (2019). Kronologi murid SMP nekad ancam guru pakai senjata tajam gegara HP disita, https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4702272/kronologi-murid-smpnekat-ancam-guru-pakai-sajam-gegara-hp-disita, diakses 30/09/2019.
Presiden Republik Indonesia. (2017). Peraturan Presiden Republik Indonesia No 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia.
Republik Indonesia. (2003) Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia.
Sayekti, O. M. (2019). Film animasi “Nusa dan Rara Episode Baik itu Mudah” sebagai sarana penanaman karakter pada anak usia dini. Jurnal Pendidikan Anak, 8(2), 164-171. https:// journal.uny.ac.id/index.php/jpa/article/view/29093/12940.
Sera, M. (2015). Pembinaan calon imam Projo di Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret: tinjauan berdasarkan dokumen Optatam Totius. TESIS. Maumere: STFK Ledalero.
Siswanto. (2017). Penilaian dan pengukuran sikap dan hasil belajar peserta didik. Klaten: BOSSSCRIPT.
Sobri, M., Nursaptini, Widodo, A., & Sutrisna, D. (2019). Pembentukan karakter disiplin siswa melalui kultur sekolah. Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS UNY, 6(1), 61-71. https:// journal.uny.ac.id/index.php/hsjpi/article/view/26912/12947.
Sukidjo, Mushon, A., & Mustofa. (2016). Koperasi sekolah sebagai wadah pengembangan karakter siswa. Jurnal Economika, 12(2), 122-134. https://journal.uny.ac.id/index.php/ economia/article/view/7958/8625.
Suparno, P. (2019a). Tantangan hidup membiara di zaman modern. Yogyakarta: Kanisisus.
Suparno, P. (2019b). Pendidikan karakter di sekolah: sebuah pengantar. Yogyakarta: Kanisius.
Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.