Logo

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan

Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Bahasa dan Budaya Etnik Kao di Era Globalisasi: Tinjauan Filsafat Manusia

Endang Retnowati
Submitted
Apr 20, 2015
Published
Sep 30, 2014
PDF (BAHASA INDONESIA)
Citation
Retnowati, E. (2014). Bahasa dan Budaya Etnik Kao di Era Globalisasi: Tinjauan Filsafat Manusia. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 20(3), 406–422. https://doi.org/10.24832/jpnk.v20i3.153
Abstract

The purpose of this study was to find the reason the Kao community preserve their traditional culture in the midst of a global culture and the threat of Kao’s language extinction. This study is study documentation. The data to be used in this study was available in the form of literature, as well as tapped interviews with several resource people. They will be described by way of hermeneutics readings. The results of this study indicated that the Kao’s traditional culture is still strong, for the Islamic values had been the main source of thoughts, which became the basis for their existence in everyday life. These values used to maintain their social relationships and solidarity within ethnic community in Kao village, in terms of their nature as the creatures of God and as a personal beings, as creatures composed of body and soul, as well as their nature as individual and social beings. Since the challenge from globalization feasibly to decrease Kao’s traditional culture, education, especially in the humanities field including history, literary, traditional arts should be taught in schools. The government intervention will be surely needed in this case.

 

ABSTRAK

 

Tujuan kajian ini yaitu untuk menemukan alasan komunitas Kao melestarikan kebudayaan tradisional mereka di tengah budaya global dan kondisi bahasanya yang terancam punah. Studi ini merupakan studi dokumentasi. Data berupa data pustaka, ditambah data berupa dokumen wawancara dengan informan yang pernah dilakukan sebelumnya. Data kemudian ditata, dideskripsikan, dan dipahami dengan metode hermeneutika. Hasilnya menunjukkan bahwa kebudayaan tradisional Kao masih kuat dikarenakan nilai-nilai, pikiran-pikiran maupun pandangan hidup yang bersumber pada religi dan agama Islam masih menjadi orientasi atau dasar bagi cara mereka bereksistensi baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kerangka memberi makna pada kehidupannya. Semua itu telah digunakan untuk memelihara hubungan sosial dan solidaritas komunitas etnik Kao di Desa Kao dalam kerangka kodratnya sebagai
makhluk Tuhan dan sebagai makhluk pribadi, sebagai makhluk yang tersusun dari jiwa dan raga dan sebagai makhluk individu dan sosial. Atas dasar itu, sebagai saran adalah karena ancaman datang dari globalisasi berpotensi mengikis nilai-nilai tradisional maka pendidikan untuk bidang humaniora yang antara lain meliputi sejarah, ilmu sastra, seni tradisi perlu diajarkan di sekolah-sekolah dan campur tangan pemerintah sangat diperlukan.

Statistics

Downloads

Download data is not yet available.
Read Counter : 1068
Downloads : 616
References
Angeles, P. A. 1931. Dictionary of Philosophy. New York: Barnes & Noble Books.
Austin, P. K., dan Julia Sallabank, ed. 2011. The Cambridge Handbook of Endangered Languages. Cambridge: Cambridge University Press.
Sumarsin, A. 2012. Fungsi Dan Peran Bahasa Indonesia Dalam Era Globalisasi, http://arifnarali87.blogspot.com/2012/11/fngsi-peran-bahasa-indonesia-dalam-era.html, diakses tanggal 10 Januari 2013.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Halmahera. 2012. Kecamatan Kao Dalam Angka 2012. Tobelo.
Bagus, L. 2000. Kamus Filsafat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Bertens, K. 2002. Filsafat Barat Kontemporer Inggris-Jerman. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Taufik, B. 2012. Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli. http://blogbintang.com/pengertian-sejarahmenurut-para-ahli, diakses tanggal 7 Januari 2013.
Cassirer, E. 1987. Manusia dan Kebudayaan. (Terj. Agus Nugroho). Jakarta: PT Gramedia.
Drijarkara. 1966. Pertjikan Filsafat. Jakarta: Djambatan.
Grenoble, L. A. dan Whaley, L. J. 2006. Saving Languages An Introduction to Language Revitalization. Cambridge: Cambridge University Press.
Grimes, C. E. dan Grimes, B. 1984. Languages of The North Moluccas: A Preliminary Lexicostatistic Classification. Dalam Masinambow (Ed.). 1994. Maluku Dan Irian Jaya. Jakarta: Leknas-LIPI.
Inwood, M. 1977. Heidegger. New York: Oxford University Press.
Keesing, R. M. 1981. Antropologi Budaya: Suatu Perspektif Kontemporer, Jilid 2. (Terj. R.G. Soekadijo). Jakarta: Erlangga.
Lewis, M. P. 2009. Ethnologue: Languages of the World, 16th Edition. Dallas, Texas: SIL Internasional.
Suseno. F. M. 2008. Etika Kebangsaan Etika Kemanusiaan 79 Tahun Sesudah Sumpah Pemuda. Yogyakarta: Kanisius.
Matsuura, K. 2009. Nilai-nilai Tradisi Ditinggalkan, Masyarakat Adat Dipaksa “Modern”, http://www.averroes.or.id/lifestyle/nilai-nilai-tradisi-ditinggalkan-masyarakat-adat-dipaksa modern.html, diakses tanggal 25 Desember 2013.
Mulder, N. 1996. Pribadi dan Masyarakat di Jawa. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Peraturan Daerah Propinsi Maluku Utara Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Pemeliharaan Bahasa dan Sastra Daerah”
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Pedoman Bagi Kepala Daerah Dalam Pelestarian Dan Pengembangan Bahasa Negara dan Bahasa Daerah dalam Undang-Undang Kebahasaan”.
Priyono, H. 2006. Neoliberalisme dan Sifat Elusif Kebebasan, http://www.unisosdem.org/article_printfriendly.php?id=6953&coid=1&caid=24, diakses 20 April 2012.
Priyono, H. 2007. Menyangsikan Corak Globalisasi, http://www.unisosdem.org/kumtul_detail.php?aid=1397&coid=2&caid=19&auid=3, diakses 16 Agustus 2012.
Retnowati, E., Sutamat A, M. Umar Muslim, Henny W, M. Manan, A. 2011. Identifikasi Bahasa dan Kebudayaan Etnik Minoritas Kao yang TerancamPunah. Jakarta: LIPI Press (sedang dalam proses penerbitan).
Retnowati, E. 2013. Revitalisasi Bahasa Kao. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 15 (3), 475-495.
Risager, K. 2007. Language and Culture Pedagogy From a National to a Transnational Paradigm. Clevedon: Multilingual Matters LTD.
Risager, K. 2008. Language and Culture, Global Flows and Local Complexity. Clevedon: Multilingual Matters LTD.
Sastrapratedja, M. 1982. Manusia Multi Dimensional Sebuah Renungan Filsafat. Jakarta: PT Gramedia.
Saville-Troike, M. 2003. The Ethnografi of Communication. London: Blackwell Publishing.
Sutrisno, M. 2009. Ranah-ranah Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.
Titus, Smith, Nolan. 1984. Persoalan-persoalan Filsafat. Jakarta: Bulan Bintang.
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Lambanag Negara, Lagu Kebangsaan dan Kebahasaan.
Uzk. 2010. 150 Bahasa di Indonesia Terancam Punah, http://cabiklunik.blogspot.com/2010/07/150-bahasa-di-indonesia-terancam-punah.html, diakses 10 Februai 2011.
Van Fraassen, Ch. F. 1980. Types of Sosio-political structure in North-Halmahera History. Dalam Masinambow (Ed.). 1980. Halmahera dan Raja Ampat: Konsep dan Strategi Penelitian. Jakarta:Leknas-LIPI.