The purpose of this study was to find the reason the Kao community preserve their traditional culture in the midst of a global culture and the threat of Kao’s language extinction. This study is study documentation. The data to be used in this study was available in the form of literature, as well as tapped interviews with several resource people. They will be described by way of hermeneutics readings. The results of this study indicated that the Kao’s traditional culture is still strong, for the Islamic values had been the main source of thoughts, which became the basis for their existence in everyday life. These values used to maintain their social relationships and solidarity within ethnic community in Kao village, in terms of their nature as the creatures of God and as a personal beings, as creatures composed of body and soul, as well as their nature as individual and social beings. Since the challenge from globalization feasibly to decrease Kao’s traditional culture, education, especially in the humanities field including history, literary, traditional arts should be taught in schools. The government intervention will be surely needed in this case.
ÂÂ
ABSTRAK
ÂÂ
Tujuan kajian ini yaitu untuk menemukan alasan komunitas Kao melestarikan kebudayaan tradisional mereka di tengah budaya global dan kondisi bahasanya yang terancam punah. Studi ini merupakan studi dokumentasi. Data berupa data pustaka, ditambah data berupa dokumen wawancara dengan informan yang pernah dilakukan sebelumnya. Data kemudian ditata, dideskripsikan, dan dipahami dengan metode hermeneutika. Hasilnya menunjukkan bahwa kebudayaan tradisional Kao masih kuat dikarenakan nilai-nilai, pikiran-pikiran maupun pandangan hidup yang bersumber pada religi dan agama Islam masih menjadi orientasi atau dasar bagi cara mereka bereksistensi baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kerangka memberi makna pada kehidupannya. Semua itu telah digunakan untuk memelihara hubungan sosial dan solidaritas komunitas etnik Kao di Desa Kao dalam kerangka kodratnya sebagai
makhluk Tuhan dan sebagai makhluk pribadi, sebagai makhluk yang tersusun dari jiwa dan raga dan sebagai makhluk individu dan sosial. Atas dasar itu, sebagai saran adalah karena ancaman datang dari globalisasi berpotensi mengikis nilai-nilai tradisional maka pendidikan untuk bidang humaniora yang antara lain meliputi sejarah, ilmu sastra, seni tradisi perlu diajarkan di sekolah-sekolah dan campur tangan pemerintah sangat diperlukan.