Logo

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan

Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

HEUTAGOGI SEBAGAI PENDEKATAN PELATIHAN BAGI GURU DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Rohmat Sulistya
Submitted
Feb 28, 2019
Published
Dec 9, 2019
PDF (BAHASA INDONESIA)
Citation
Sulistya, R. (2019). HEUTAGOGI SEBAGAI PENDEKATAN PELATIHAN BAGI GURU DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 4(2), 127–138. https://doi.org/10.24832/jpnk.v4i2.1222
Abstract

The role of teachers in the era of the industrial revolution 4.0 is not only as a giver of knowledge, but also as a life-long learners, learning leaders, instructors of learning resources, network former, and communication opener. These roles are inseparable from the demands of rapid change in all areas. Therefore, to adjust with the rapid changes, teachers must learn all the time throughout life. To achieve these roles, it is important to design about such updating teacher competencies’ training approaches that fit to the challenges of the 21st century. This study aims (1) to reveal the challenges of the industrial revolution 4.0 for teachers; and (2) offers the heutagogical approach to teacher training along with the outline its implementation steps. The study was carried out by analysing literatures comprehensively, referring to books, journals, and conference articles to answer the objectives of the study. The results of the study revealed that: (1) teachers faced major challenges to present interesting learning that fit with the conditions of millennial students and the challenge of responding to learning issues related to behavior, methods, and learning processes; (2) training programs with heutagogical approach need to be considered because it is a self-determined learning and and its implementation steps is by strengthening HOTS (Higher Order Thinking Skills) learning, strengthening digital literacy, developing a complete and reliable learning management system platform, and implementing teacher training with a heutagogy approach. To conlude, it is hoped that heutagogy can be an alternative approach of teachers training to produce teachers who are prepared for industrial revolution 4.0 learning challenges.

Abstrak

Peran guru di era revolusi industri 4.0 tidak hanya sebagai pemberi ilmu, tetapi juga sebagai pembelajar sepanjang hayat, pemimpin pembelajaran, pengarah sumber belajar, pembentuk jaringan, dan pembuka komunikasi. Peran-peran tersebut ini tidak terlepas dari tuntutan perubahan yang sangat cepat di segala ranah. Oleh karena itu, guru harus belajar sepanjang hayat untuk menyesuaikan dengan perubahan. Untuk mencapai peran ini, pemutakhiran kompetensi guru melalui pendekatan pelatihan yang sesuai tantangan abad 21 perlu diwujudkan. Kajian ini bertujuan untuk (1) mengungkapkan tantangan revolusi 4.0 bagi guru; dan (2) menawarkan pendekatan heutagogi dalam pelatihan guru beserta garis besar langkah implementasinya. Kajian dilakukan dengan studi literatur dan menganalisnya secara komprehensif, merujuk pada buku, jurnal, dan artikel konferensi untuk menjawab tujuan kajian. Hasil kajian mengungkapkan: (1) guru menghadapi tantangan besar untuk menghadirkan pembelajaran yang menarik dan selaras dengan kondisi peserta didik milenial dan tantangan untuk merespon isu-isu pembelajaran yang berkaitan dengan perilaku, metode, dan proses pembelajaran; (2) program pelatihan dengan pendekatan heutagogi perlu dipertimbangkan karena bersifat self-determined learning dengan langkah implementasi melalui penguatan pembelajaran HOTS, penguatan literasi digital, pengembangan platform learning management system yang lengkap dan handal, serta penerapan pelatihan guru dengan pendekatan heutagogi. Oleh sebab itu, heutagogi dapat menjadi alternatif pendekatan pelatihan guru untuk menghasilkan guru yang sadar akan peran pentingnya pada pembelajaran era revolusi industri 4.0.

Statistics

Downloads

Download data is not yet available.
Read Counter : 6771
Downloads : 3480
References
Abdelrazeq, A., Janssen, D., Tummel, C., Richert, A., & Jeschke, S. (2016). Teacher 4.0: Requirements of The Teacher of The Future in Context of The Fourth Industrial Revolution. 8221-8226. 10.21125/iceri.2016.0880.

Andriani, D.E. (2010). Mengembangkan Profesionalitas Guru Abad 21 Melalui Program Pembimbingan Yang Efektif. Jurnal Manajemen Pendidikan. 2 (VI) 78-92.

Akbar, M. F., & Anggaraeni, F.D. (2017). Teknologi dalam pendidikan: literasi digital dan selfdirected learning pada mahasiswa skripsi. Jurnal Indigenous, 2(1),28-38.

Anggaraeni, F.D., & Rola, F. (2018). Literasi informasi pada guru. Prosiding SEMNAS Penguatan Individu di Era Revolusi Informasi. Fakultas Psikologi Universitas Sumatra Utara. https:// www.researchgate.net/publication/324273910.

Yanah, P.A., Nyeneng, I.D.P., & Suana, W. (2018). Efektivitas model flipped classroom pada pembelajaran fisika ditinjau dari self efficacy dan penguasaan konsep siswa. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah, 2(2),65-74.

Awaluddin, Y. (2018). Efektivitas program guru pembelajar dalam peningkatan kompetensi guru IPS SMP dengan moda daring murni dan daring kombinasi: studi evaluatif dan komparatif. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 3 (1), 1-16.

Blaschke, L.M. (2012). Heutagogy and lifelong learning: A review of heutagogical practice and self-determined learning. The International Review of Research in Open and Distributed Learning, 13(1), 56-71. https://doi.org/10.19173/irrodl.v13i1.1076.

Blaschke, L.M. & Hase, S. (2015). Heutagogy: a holistic framework for creating twenty-firstcentury self-determined learners. Dalam Gross B., Kinshuk, Maina M., (eds.), The Future of Ubiquitous Learning. Learning Designs for Emerging Pedagogies. London: Springer.

Danial, E. & Wasriah, W. (2009). Metode penulisan karya ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan.

Destiana, B. (2014). Faktor determinan pemanfaatan TIK dan pengaruhnya terhadap kinerja guru SMK di Kabupaten Gunungkidul. Jurnal Pendidikan Vokasi, 4(3),285-299. DOI: https:// doi.org/10.21831/jpv.v4i3.2555.

Dishon, G. (2017). New data, old tensions: big data, personalized learning, and the challenges of progressive education. Theory and Research in Education, 15(3),272-285.

Martin, E.M. (2011). Digital natives and digital immigrants: teaching with technology. Disertation. Massachusetts: College of Professional Studies Northeastern University Boston.

Hidaya, A.,N., Qalby, N., Syech Alaydrus, S., Darmayanti, A. & Salsabilah, A., P. (2019). Pengaruh media sosial terhadap penyebaran hoax oleh digital native. https:// www.researchgate.net/publication/330135181_Pengaruh_Media_Sosial_Terhadap_ Penyebaran_Hoax_Oleh_Digital_Native.

Jawapos Online. (28 November 2018). Kualitas guru di bawah standar. Diakses 2 Februari 2019.

Karaferye, F. (2018). Heutagogy in the era of industry 4.0 teachers as student coaches and learning leaders. 2nd International Symposium on Innovative Approaches in Scientific Studies. SETSCI Indexing System, 3(2018), 503-504.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Pedoman umum guru pembelajar. Jakarta: Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Ikhtisar data pendidikan tahun 2016/2017. Jakarta: Pusat Data dan Statistik Pedidikan.

Lestari, Y.A. & Purwanti, M. (2018). Hubungan kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian pada guru sekolah nonformal X. Jurnal Kependidikan, 2(1),197-208.

Mansyur, U. (2018). Belajar memahami bahasa generasi milenial. https://doi.org/10.31227/osf.io/ sxhp8 Mariah, S. (2015). Membangun revolusi berpikir mahasiswa PLS melalui pendekatan heutagogi. Jurnal Handayani, 4(1), 20-32. jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/handayani/article/ download/2834/7389.

Marzoan. (2014). Peran teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam perspektif kurikulum 2013. JINOTEP: Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran, 1(1), 81–90.

Prayitno, E., & Masduki, L.R. (2017). Pengembangan media blended learning dengan model flipped classroom pada mata kuliah pendidikan matematika II. JIPMat: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 1(2) 121-127. DOI: http://dx.doi.org/10.26877/jipmat.v1i2.1238.

Republik Indonesia. (2005). Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.

Richardo, R. (2016). Program guru pembelajar: upaya peningkatan profesionalisme guru abad 21. Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika, (777-785). FKIP UNS.

Schwab, K. 2018. The Global Competitiveness Report 2018. Geneva: World Economic Forum. Siswandari & Susilaningsih. (2013). Dampak Sertifikasi Guru Terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Peserta Didik. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 19(4), 487-498.

Sujarwo. (2007). Strategi Pembelajaran Partisipatif bagi Belajar Orang Dewasa (Pendekatan Andragogi). Majalah Ilmiah Pembelajaran, (2), 1-10. https://journal.uny.ac.id/index.php/ mip/ article/view/5990/.

Sunarni, T. & Budiarto, D. (2014). Persepsi efektivitas pengajaran bermedia virtual reality (VR).


Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan (SEMANTIK 2014). Sutjipto. (2018). Pandangan Guru dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Khusus. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 3 (1) 79-93.

Suyanto & Jihad, A. (2013). Menjadi Guru Profesional (Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global). Jakarta: Esensi.

Tjandrawinata, R. (2016). Industri 4.0: revolusi industri abad ini dan pengaruhnya pada bidang kesehatan dan bioteknologi. Working Paper of Dexa Medica Group. 10.5281/ zenodo.49404.

Usman, M.U. (2006). Menjadi guru profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Lee, K.,W., Choonkeong, T., & Yau, J. (2015). Preparing digital immigrant teachers to teach digital native learners in ESL classrooms. https://www.researchgate.net/ publication/ 303923113.

Wahyuningtyas, H.E. (2016). Penerapan diklat interaksi online untuk meningkatkan kompetensi guru dalam penguasaan tematik terpadu di PPPPTK. Skripsi. Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang.

Wardani, R. (2018). Century educator: menyongsong transformasi. Seminar Nasional Dinamika Informatika Senadi UPY.

Zamroni, M. (2009). Perkembangan teknologi komunikasi dan dampaknya terhadap kehidupan. JURNAL DAKWAH, Media Komunikasi dan Dakwah, X(2),195-211.

Zubaidah, S. (2016). Keterampilan abad ke-21: Keterampilan yang diajarkan melalui pembelajaran. Seminar Nasional Pendidikan, 10 Desember 2016, di STKIP Persada Khatulistiwa Sintang–Kalimantan Barat. https://www.researchgate.net/publication/ 31801362.