Logo

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan

Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Konsep dan Aplikasi IPTEK Nuklir di Sekolah Menengah Atas

Mariati --
Submitted
Oct 31, 2013
Published
Mar 5, 2013
PDF (BAHASA INDONESIA)
Citation
--, M. (2013). Konsep dan Aplikasi IPTEK Nuklir di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 19(1), 63–76. https://doi.org/10.24832/jpnk.v19i1.108
Abstract

This study aimed to examine the curriculum at the senior secondary school related to nuclear science and technology in content standards, textbooks, teaching methods, and teacher understanding. Locations determined by purposive sampling in six provinces namely Yogyakarta, East Java, West Nusa Tenggara, East Kalimantan, Riau Islands, and South Sulawesi. The respondent are a teachers of Biology, Physics, and Chemistry respectively 18 people in each province. The research method is a survey and focus group discussion. The study shows that nuclear science content standards are adequate, but the application of nuclear science and technology of today need to be added. Textbooks used is more theory and less contextual of life. Nuclear science and technology learning in general lectures, discussions and giving assignments. Teachers’ understanding of the concepts and applications of nuclear science and technology is still low. The study recommends the present applications of nuclear science and technology need to be added to the content standards, schools need to socialize to the understanding of nuclear science and technology is better, should be made in the book supplements or media-based learning model using information and communication technology to support learning of nuclear science and technology for effective, efficient, and fun learning.


ABSTRAK

 

Studi ini bertujuan untuk mengkaji kurikulum Sekolah Menengah Atas tentang ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir pada standar isi, buku pelajaran, metode pembelajaran, dan pemahaman guru. Sampling kajian ditentukan secara purposif di enam provinsi, yaitu: Daerah Istimewa Yogyakarta; Jawa Timur; Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, dan Sulawesi Selatan. Responden terdiri atas guru Biologi, Fisika, dan Kimia masing-masing 18 orang setiap  provinsi.  Studi  dilakukan  melalui  survei  dan  focus  group  discussion. Hasil  studi menunjukkan bahwa iptek nuklir pada Standar Isi cukup memadai, namun dalam aplikasi sangat kurang. Ilmu  pengetahuan dan teknologi  nuklir dalam buku  pelajaran lebih banyak  teori dan kurang  kontekstual. Pembelajaran iptek  nuklir  pada  umumnya  dilakukan  dengan  metode ceramah, diskusi, dan penugasan. Pemahaman guru tentang konsep dan aplikasi iptek nuklir masih rendah. Studi merekomendasikan aplikasi iptek nuklir masa kini ditambahkan ke dalam Standar Isi, sekolah perlu melakukan sosialisasi agar pemahaman iptek nuklir lebih baik, begitu juga  perlu menambah  buku suplemen  atau  model pembelajaran  berbasis teknologi  informasi dan komunikasi agar pembelajaran iptek nuklir lebih efektif, efisien, dan menyenangkan.

Statistics

Downloads

Download data is not yet available.
Read Counter : 1497
Downloads : 2049
References
Antara News. 3 Juli 2007. Kebocoran Reaktor Jadi Alasan Penolakan PLTN. (http://www.antaranews.com), diunduh tanggal 15 September 2010.
Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Badan Tenaga Atom Nasional. 2008. Energi Nuklir sebagai Bagian dari Sistem Energi Nasional
jangka Panjang (Paket Informasi BATAN).
Badan Tenaga Nuklir Nasional. 2009. Hubungan antara Manusia dengan Energi (http://www.batan.go.id), diunduh tanggal 12 November 2010.
Carin Arthur A, Sund Robert B. 1989. Teaching Science through Discovery. Sixth Edition. Colombus-Ohio: Meririll Publishing Company.
Darliana. 2010. Pakem IPA. (http://www.p4tkipa.org), diunduh tanggal 2 Juli 2011.
Departemen Pendidikan Nasional. Statistik Pendidikan Nasional Tahun 2006/2007. (http://www.depdiknas.go.id/statistik), diunduh tanggal 20 Agustus 2010.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 Tahun 2006. tentang Standar Isi Mata Pelajaran Biologi, Fisika, dan Kimia.
Dhandang, Eko Madi, Zubaidah, Rismianto, Mariati, Etty Sofiatiningrum, Sri Hidayati, Dimas Irawan.
2009. Hasil Analisis Standar Isi (SI) dan Buku Fisika, Kimia, dan Biologi SMA. (Kerja sama Pusat Kurikulum dan BATAN).
Hewit, G Paul. 1998. Conceptual Physics. USA: RR Donnenney & Sons Company.
Kompas, Senin, 23 Februari 2009 Nuklir dan Radiasi untuk Kehidupan (http://www.kompas.com), diunduh tanggal 20 Agustus 2010.
Moore Patrick Jump-Starting Nuclear Energy (http://www.greenspiritstrategis.com). (March 5, 2010), diunduh tanggal 20 Agustus 2010.
Permana, Sidik. Research Laboratory for Nuclear Reactors, Tokyo Institute of Technology Suebu International. Energi Nuklir dan Kebutuhan Energi Masa Depan. 2005. Inovasi online. Edisi Vol 5/XVII/November 2005 (http://io.ppi-jepang.org). Diunduh tanggal 10 Desember 2010.
Sukesi Keppi, Sugiyanto, Sumardi H S, Iwan Nurhadi, Dina Novia, Setyo Yuli Handono, dan Henny Rosalinda.2008. Kajian Aspek Budaya Masyarakat terhadap IPTEK Nuklir. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, XX 1 39-49.
Surya Yohanes. 2010. Pembelajaran IPA dan Matematika serta masalahnya. 19 Januari 2010 (http://www.yohanessurya.com), diunduh tanggal 20 Agustus 2010.
Yoga, Eko Mahdi, Alvini Pranoto. 2007. Mengenal Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. Buku Suplemen untuk Sekolah Menengah Atas. Kementerian Negara Riset dan Teknologi (RISTEK).